Ahli Wabah UI Tampilkan Kurva Epidemi Corona Jakarta: Terus Memuncak

25 Desember 2020 13:42 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pandu Riono. Foto: Dok. Pandu Riono
zoom-in-whitePerbesar
Pandu Riono. Foto: Dok. Pandu Riono
ADVERTISEMENT
Sejak pandemi corona masuk ke Indonesia, pemerintah setiap hari melaporkan penambahan kasus baru. Namun, menurut ahli, ternyata laporan kasus harian tak mencerminkan kurva pandemi corona yang sebenarnya.
ADVERTISEMENT
Ahli epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Pandu Riono mengatakan, laporan angka kasus merupakan laporan dari hasil lab. Laporan lab di beberapa waktu terjadi keterlambatan hingga akhirnya digabung dengan hasil lab di hari-hari berikutnya.
"Jubir Satgas tak pernah menjelaskan dinamika kurva pandemi. Laporan angka kasus adalah laporan hasil lab yang terlaporkan, seringkali adalah rapelan. Tim @fkmui membantu @dinkesJKT @DKIJakarta menganalisis data surveilans. Gambar kurva adalah estimasi kurva pandemi DKI Jakarta," ujar Pandu dikutip dari Twitter resminya, Jumat (25/12).
Dalam kurva yang ditampilkan Pandu, terlihat tren kurva terus naik sejak Maret. Sempat terjadi penurunan di bulan Oktober menuju November dengan tren kasus di bawah seribu kasus.
Namun kurva itu kembali naik pada November menuju Desember. Puncaknya terjadi saat ini, di bulan Desember, dengan rata-rata kasus mencapai 1.500 hingga 1.750 kasus.
ADVERTISEMENT
Adapun laporan harian kasus di Jakarta belakangan memang menunjukkan kenaikan tren yang tinggi. Misalnya pada 17 Desember kasus harian Jakarta mencapai 1.690 kasus. Kemudian pada 18 Desember 1.587 kasus baru.
Berlanjut di 19 Desember, kasus harian corona Jakarta pecah rekor dengan 1.899 kasus. Pecah rekor kasus harian Jakarta kembali terjadi pada 23 Desember dengan 1.954 kasus.
Terakhir, laporan kasus harian Jakarta pada 24 Desember kemarin masih tinggi dengan 1.933 kasus baru.