Ahli Wabah UI: Tingkatkan Kapasitas RS untuk Tekan Kematian

20 Juni 2021 16:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Epidemiolog UI, Pandu Riono. Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Epidemiolog UI, Pandu Riono. Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Peningkatan kasus COVID-19 pasca Lebaran masih menjadi tantangan pemerintah RI khususnya bagi tenaga kesehatan. Sehingga, ahli wabah pun menyarankan pemerintah terus menambah tempat tidur di rumah sakit untuk menekan angka kematian.
ADVERTISEMENT
"Lonjakan pasca lebaran sudah terjadi, tidak banyak yang bisa dilakukan kecuali meningkatkan kapasitas RS dan menekan kematian," kata Ahli Wabah UI Pandu Riono kepada kumparan saat dihubungi, Minggu (20/6).
Pandu juga menanggapi langkah pemerintah untuk mencegah penyebaran COVID-19. Salah satunya dengan menggeser libur tahun baru Islam 1443 H dan Maulid Nabi Muhammad SAW, serta menghapus cuti bersama Natal.
Menurut Pandu hal itu tidak terlalu signifikan. Peningkatan penularan tinggi tetap berisiko kalau tak ada pembatasan mobilitas warga.
"Selama tidak dilarang selalu ada peningkatan risiko," kata dia.
Pandu mengatakan pembatasan mobilitas warga harus dilakukan saat libur. Bahkan kalau perlu warga tak boleh berpergian sama sekali di hari libur nasional.
Kasus COVID-19 di Indonesia memang tengah mengkhawatirkan. Hal ini merupakan imbas dari kegiatan belanja, silaturahmi, mudik, hingga wisata di masa libur Lebaran. Penularan semakin cepat juga dikarenakan adanya varian baru virus corona.
ADVERTISEMENT
Anggota tim pakar Satgas COVID-19, Dewi Nur Aisyah, mengungkap kasus aktif di Indonesia mengalami kenaikan hingga 43,7 persen hanya dalam 16 hari. Sementara BOR rata-rata nasional sudah berada di atas 60 persen.
"Kita lihat dalam 16 hari terjadi kenaikan terus menerus sejak tanggal 3-19 Juni, dengan kenaikan 41.300 kasus aktif atau 43,7 persen. Dari 94.000 kasus, saat ini jumlah kasus aktif kita mencapai 135.000," kata Dewi dalam siaran pers virtual di YouTube BNPB, Minggu (20/6).