Ahli Wabah: Warga RI Akan Jalani Ramadhan Lebih Nyaman, Syaratnya Vaksinasi 75%

25 Februari 2022 17:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dicky Budiman, epidemiolog dari Griffith University Australia. Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Dicky Budiman, epidemiolog dari Griffith University Australia. Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
Masyarakat Indonesia segera memasuki tahun ketiga Ramadhan yang berbarengan dengan pandemi COVID-19 pada awal April ini. Ahli wabah dari Griffith University Dicky Budiman menganalisis umat Islam akan menjalani ibadahnya dengan lebih nyaman.
ADVERTISEMENT
Kasus corona saat Ramadhan dianalisis akan selandai pada akhir Desember 2021 sampai awal Januari 2022. Kasus hanya seratusan sampai 200-an per hari, kematian teramat kecil.
“Untuk Ramadhan sebetulnya bisa diberikan kelonggaran namun dengan catatan bahwa pemerintah dari sekarang mempercepat cakupan vaksinasi 2 dosis ini secara merata. Setidaknya sebelum Ramadhan itu mencapai 70% atau 75% itu saja sudah jauh lebih aman.” jelaDicky Budiman melalui pesan singkat, Jumat (25/2).
Saat ini cakupan vaksinasi kedua sudah mencapai 68,80 persen dari target populasi. Jika konsisten maka target tersebut akan tercapai, yang menjadi catatan vaksinasi lansia harus digenjot karena masih di bawah 70 persen.
Meski akan lebih nyaman, Dicky tetap mengingat adanya potensi lonjakan kasus saat Ramadhan nanti. Sebab, kerumunan pasti akan terjadi di waktu-waktu tertentu seperti jelang berbuka.
ADVERTISEMENT
Namun, yang membedakan adalah besaran atau potensi lonjakan tersebut akan semakin mengecil jika tingkat imunitas di masyarakat semakin tinggi.
Justru yang menjadi fokus dan harus diperkuat itu bukanlah masalah melarang atau menganjurkan, melainkan memperkuat sistem, mitigasi, dan juga prosedur yang berlaku.
Bukan hanya pemerintah, masyarakat pun memiliki peran yang penting dalam mewujudkan kondisi Ramadhan yang aman. Dengan membudayakan dan menerapkan 5M diharapkan masyarakat dapat tetap menjalankan kegiatan di Bulan Ramadhan dengan risiko yang minim.
“Kalau kita mau mengarah ke pemulihan yang baik dan benar, kita juga harus konsisten strategi pencegahannya dari sekarang.” kata Dicky Budiman.
Reporter: Devi Pattricia