Ahmad Sahroni Minta Polisi Sweeping Hewan Kurban Jelang Idul Adha, Cegah PMK

4 Juli 2022 17:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga menggiring sapi usai penyuntikkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) kepada hewan ternak sapi di Desa Dukuh Tengah, Margasari, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Rabu (29/6/2022). Foto: Oky Lukmansyah/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Warga menggiring sapi usai penyuntikkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) kepada hewan ternak sapi di Desa Dukuh Tengah, Margasari, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Rabu (29/6/2022). Foto: Oky Lukmansyah/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni menyoroti penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) telah mencapai 200 ribuan kasus aktif dan tersebar di 246 wilayah kabupaten/kota di 22 provinsi di Indonesia. Sahroni mengatakan Polisi perlu turun secara langsung mengecek kualitas hewan kurban yang akan disebarluaskan di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sebab, kata dia, angka penularan PMK semakin mengkhawatirkan jelang Idul Adha.
"Seiring dengan semakin mengkhawatirkannya penyebaran kasus PMK ini, apalagi sekarang sudah beberapa hari menjelang hari raya Idul Adha, maka sudah diperlukan intervensi yang lebih tegas dari otoritas, dalam hal ini kepolisian," kata Ahmad Sahroni, Senin (4/7).
Sahroni berpandangan kepolisian perlu turun ke lapangan untuk melakukan pengawasan agar hewan kurban bebas dari penyakit.
"Saya meminta kepada Kepolisian untuk mengerahkan aparatnya turun langsung melakukan sweeping demi memastikan agar hewan yang dikurbankan tidak tengah menderita penyakit. Ini sangat penting demi membendung penularan," ucapnya.
Ahmad Sahroni berkunjung ke kumparan, Jakarta Selatan, Kamis (7/4/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
"Jangan sampai terdapat daging yang sampai ke warga itu adalah daging yang sudah terinfeksi dan tidak layak makan, khawatir malah jadi masalah baru nanti,” sambung Sahroni.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Bendahara Umum NasDem ini juga meminta kepolisan bekerja sama dengan lembaga terkait seperti Kementerian Pertanian dan lembaga sejenis untuk melakukan edukasi terutama kepada peternak terkait ciri-ciri dan gejala PMK.
“Jadi masyarakat bisa melakukan pengecekan mandiri. Hal itu bisa dilakukan dengan sosialisasi di tempat-tempat pemotongan hewan kurban secara langsung maupun edukasi melalui media sosial," kata dia.
"Yang terpenting masyarakat kita juga turut sadar akan fenomena ini, sehingga mengurangi dampak yang tidak diinginkan,” tutup Sahroni.