Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Ahok Ungkap Alasan Tetap Lakukan Penggusuran
13 Januari 2017 21:40 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
ADVERTISEMENT
Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mengakui jika selama dia memimpin telah melakukan penggusuran. Namun menurut dia, penggusuran dilakukan demi kebaikan semua warga Jakarta.
ADVERTISEMENT
Soal kebijakan penggusuran itu dipertanyakan oleh calon gubernur nomor urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono dalam acara debat di Hotel Bidakara, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (13/1) malam.
Agus mengajukan pertanyaan berdasarkan film dokumenter 'Jakarta Unfair' yang menurutnya menunjukkan soal nasib warga miskin di Jakarta. "Jakarta ini buat siapa? Untuk warga yang mana?" tanya Agus.
Namun Ahok langsung menyebut bahwa kebijakan penggusuran itu dilakukan tidak di semua tempat. Menurut Ahok, penggusuran dilakukan di tempat-tempat yang dinilai bisa mengurangi banjir di Jakarta.
"Kami kurangi 2/3 lokasi banjir. Contoh di Semper kalau banjir bisa 3 minggu terendam, tapi sekarang hanya hitungan jam," jawab Ahok.
Ahok tidak menampik masih ada 400 titik di Jakarta yang masih mengalami banjir. Namun menurut dia, hal tersebut belum teratasi karena rumah susun untuk relokasi warga di titik-titik tersebut masih belum siap. Ahok menyebut dia masih menunggu rusun selesai agar relokasi dilakukan secara manusiawi. "Kalau sudah siap akan dikerjakan, itu manusiawi," kata Ahok.
ADVERTISEMENT
Jawaban Ahok tersebut langsung ditanggapi oleh pasangan Agus, Sylviana Murni. Dia menyinggung soal kekalahan Pemprov DKI Jakarta melawan gugatan warga Bukit Duri yang sempat digusur. Menurut Sylvi, penggusuran dilakukan dengan tidak mempertimbangkan dampak yang ditimbulkan.
"Siapa yang bertanggung jawab, ini butuh komitmen pemimpin," ujar Sylvi yang pernah menjadi deputi gubernur bidang pariwisata dan kebudayaan Pemprov DKI Jakarta periode 2015-2016 tersebut.
Ahok yang kembali menanggapi pernyataan Sylvi, langsung melakukan serangan balik. Dia mempertanyakan wacana yang digulirkan pasangan calon nomor urut satu soal pembangunan rumah apung yang menurutnya harus kembali merekondisi sungai yang telah dibenahi.
"Tapi ya sudahlah namanya juga pengin jadi gubernur," kata Ahok yang disambut tepuk tangan dan tawa pendukungnya.
ADVERTISEMENT
"Rakyat itu diedukasi bukan dibohoni, menang dengan elegan, rakyat juga cerdas," sambung Ahok.