AHY Temui Ketum PP Muhammadiyah, Bahas 4 Persoalan Kebangsaan

3 April 2021 17:09 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menemui Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir di Yogyakarta.  Foto: Dok. PP Muhammadiyah
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menemui Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir di Yogyakarta. Foto: Dok. PP Muhammadiyah
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama rombongan DPP Demokrat menyambangi kantor PP Muhammadiyah di Yogyakarta, Sabtu (3/4) siang. Dalam kesempatan itu, AHY bertemu Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan jajarannya.
ADVERTISEMENT
AHY menjelaskan, pertemuan dengan Haedar Nashir banyak berbicara soal isu-isu kebangsaan. Di sisi lain, ia juga mengapresiasi PP Muhammadiyah yang terus berupaya mengokohkan persatuan bangsa Indonesia.
"Ada empat hal yang tadi kami bicarakan dan jadi pesan dari Bapak Haedar. Pertama adalah terkait dengan bagaimana menegakkan demokrasi, berpijak pada konstitusi yang berlaku di Indonesia ini. Kita tahu ujian dan tantangan demokrasi akan terus kita hadapi juga bertemu di masa pandemi ini. Jadi harapannya ke depan kita bisa sama-sama merawat demokrasi dalam semangat berpijak pada konstitusi yang berlaku," ungkap AHY kepada wartawan, Sabtu (3/4).
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menemui Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir di Yogyakarta. Foto: Dok. PP Muhammadiyah
Isu kedua adalah yang berkaitan dengan bagaimana menjaga keutuhan Pancasila dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Ia tidak ingin Pancasila hanya sebagai pelabelan saja, namun tidak diimplementasikan dengan seharusnya.
ADVERTISEMENT
"Jangan mudah atau lantang menyuarakan tentang Pancasila. Padahal kita tidak menerapkan itu sejatinya, nilai-nilainya. Kita juga berharap jangan Pancasila itu menjadi pelabelan saja satu kelompok melawan kelompok lain. Justru Pancasila sebagai melting pots, konsensus bersama dan mengakomodasi segala perbedaan dan keberagaman di Indonesia," tuturnya.
Kemudian isu ketiga yang dibahas adalah menjaga nilai-nilai keagamaan dan etika dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. AHY menilai di tengah perkembangan teknologi yang pesat, justru banyak bermunculan kebohongan-kebohongan politik dan dilakukan berulang-ulang.
Ia turut berpesan agar masyarakat Indonesia jangan sampai terpecah belah hanya karena cara-cara politik kotor yang menghalalkan segala cara.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menemui Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir di Yogyakarta. Foto: Dok. PP Muhammadiyah
"Kemudian sangat mudah dianggap dijadikan kebenaran yang baru dan menghasut masyarakat kita ini bahaya, memecah belah, dan tentunya harus kita lawan bersama. Jangan sampai terjebak dalam post-truth politics yang menghalalkan segala cara," kata dia.
ADVERTISEMENT
Terakhir, putra sulung SBY ini berharap Indonesia selalu utuh dan jangan sampai muncul konflik-konflik karena perbedaan.
"Perseteruan antarkelompok dan pertentangan antaridentitas itu juga harus kita cegah. Jangan sampai benih konflik yang berakibat pada perpecahan di Indonesia. Dan tentu persatuan itu sebagai modal penting untuk mencapai kemajuan, kemajuan berdasar pada keunggulan SDM yang dimiliki," jelas AHY.
Dalam kunjungannya hari ini, AHY terlihat didampingi Sekjen Demokrat, Teuku Riefky Rasya. Dan secara virtual, ikut mantan Ketum PP Muhammadiyah Buya Syafii Maarif dalam pertemuan tersebut.