Airlangga Bagi Bansos di Mandalika: Bilang Terima Kasih ke Pak Jokowi

14 Januari 2024 16:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan bantuan pangan ke warga di Mandalika, Lombok, Minggu (14/1/2024). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan bantuan pangan ke warga di Mandalika, Lombok, Minggu (14/1/2024). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyerahkan bansos berupa bantuan pangan beras ke warga di Lombok Tengah, NTB, siang ini. Bantuan tersebut merupakan arahan Presiden Jokowi bagi yang terdampak El Nino.
ADVERTISEMENT
Bantuan ini diberikan kepada 100 orang di Desa Kuta, Lombok Tengah, Minggu (14/1).
"Pemerintah kembali memberikan bantuan pangan beras yang tahap kedua kemarin diberikan sejak bulan September. Bantuan ini diberikan kepada 2 juta masyarakat setiap bulan sebesar 10 kilo. Ibu Bapak sudah terima belum dari September Oktober November Desember? Terima nggak? Yang tidak terima angkat tangan, nanti kita bisa cek," kata Airlangga di Kantor Desa Mandalika, Desa Kuta, didampingi pejabat Bulog, Badan Pangan Nasional, dan pemda setempat.
"Hari ini kita akan kembali membagikan 10 kg beras dan akan diberikan untuk 6 bulan ke depan. Bapak Ibu setuju nggak ini dilanjutkan? Yang tidak setuju berdiri. Tidak ada," kata dia.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan bantuan pangan ke warga di Mandalika, Lombok, Minggu (14/1/2024). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
Airlangga menerangkan dalam rapat bersama Jokowi, Presiden juga mengarahkan pembagian bantuan langsung tunai Rp 200 ribu per bulan. Namun ia mengingatkan, ada syarat pendapatan untuk mendapat bantuan ini.
ADVERTISEMENT
"Bapak/Ibu terima Rp 400.000 untuk 2 bulan? Itu yang terima bantuan beras 22 juta (orang). Yang terima BLT 18 juta. Ada beda 4 juta tergantung kemampuan ekonomi masing-masing," ujar dia.
Lebih lanjut, Airlangga lalu menanyakan kepada warga apakah bantuan ini perlu terus dilanjutkan. Salah satunya kepada warga yang merupakan pengembala sapi, Harun.
"Kerjaan nggak ada. Pengembala sapi aja. Cuma dua. Sapi potong. (Dipotong) 2-3 tahun. Saya punya anak 5, cucu 5," kata Harun.
"Butuh beras?" tanya Airlangga.
"Dulu nggak pernah, sekarang dapet, hari ini dapet," jawab Harun.
"Diperlukan apa enggak? Jadi Bapak ingin program ini lanjut?" balas Airlangga.
"Lanjut," jawab Harun.
"Jelas ya, lanjut," kata Airlangga.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan bantuan pangan ke warga di Mandalika, Lombok, Minggu (14/1/2024). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
Usai meminta tanggapan warga, Airlangga memastikan program bantuan pangan kepada warga yang mengalami kesulitan ekonomi akan terus dilakukan. Ini pun sesuai dengan arahan Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
Airlangga lalu meminta warga untuk berterima kasih kepada Jokowi.
"Ini yang muda, yang senior, minta dilanjutkan. Jadi Bapak Ibu, program ini akan dilanjutkan pemerintah sampai Juni. Dan satu lagi BLT Rp 200 ribu untuk El Nino akan diberikan pemerintah karena kemarin terlambat musim tanam karena kekeringan lebih panjang," ujar dia.
"Jadi diperkirakan panen beras yang biasanya April mundur Mei sampai Juni. Bapak Presiden dalam sidang kabinet kemarin meminta agar BLT El Nino untuk dilanjutkan sampai bulan Juni. Terima kasih enggak bu sama Bapak presiden? Terima kasih? Jadi tolong ibu bicara terima kasih Pak Jokowi,"
"Terima kasih Pak Jokowi," ujar para warga mengikuti ucapan Ketum Golkar itu.
Turut hadir sejumlah politisi Golkar dalam pembagian pangan mulai dari Wakil Ketua DPR Lodewijk F Paulus, Anggota Komisi III DPR RI Sari Yuliati, Anggota Komisi I Christina Aryani, Anggota Komisi XI Puteri Komarudin, hingga Duta Besar RI untuk Selandia Baru.
ADVERTISEMENT

Bansos Sudah Ada Sejak COVID-19

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan bantuan pangan ke warga di Mandalika, Lombok, Minggu (14/1/2024). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
Sebelumnya, bansos sempat dikritik rawan politisasi oleh politikus PDIP Aria Bima. Aria Bima salah satunya menyorot Mendag Zulkifli Hasan yang membawa-bawa nama Jokowi saat membagikan bansos.
Sementara, Deputi TPN Ganjar-Mahfud bahkan sempat mengusulkan bansos ditunda hingga pilpres usai. Namun, Airlangga menilai tak ada yang kontroversial soal pembagian bansos di masa pilpres.
"Bansos tidak kontroversi karena sudah dilakukan sejak COVID-19. Ya kemarin kita sudah lakukan sejak COVID dan itu membuktikan salah satu yang menyelesaikan pemulihan ekonomi saat COVID adalah bansos," kata Airlangga terpisah di Pullman Resort Lombok.
"Kemudian yang membuktikan di tahun 2023 penurunan inflasi adalah bansos. Jadi kalau ada yang ingin Indonesia inflasi, pertumbuhan ekonomi rendah nah itu kita tahu siapa. Tidak ada (politisasi), kenapa baru ngomong sekarang. Enggak 10 tahun yang lalu apa 15 tahun lalu," pungkas dia.
ADVERTISEMENT