Airlangga Minta Kemristek Monitor Pemetaan Mutasi Corona hingga Plasma Darah

28 Januari 2021 14:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Prekonomian Airlangga Hartanto pada Mou koordinasi percepatan dan perluasan transaksi pemerintah daerah secara elektronik, di Kemenko Perekonomian. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Prekonomian Airlangga Hartanto pada Mou koordinasi percepatan dan perluasan transaksi pemerintah daerah secara elektronik, di Kemenko Perekonomian. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Airlangga Hartarto, mendorong Kemenristek/BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) untuk terus memonitor perkembangan teknologi dan inovasi yang berkaitan dengan penanganan pandemi virus corona.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang disebut Airlangga adalah pengujian molekuler dengan whole genome sequencing. Uji ini bertujuan meneliti varian atau mutasi virus corona yang berkembang di Indonesia.
"Komunitas Ristek-BRIN diharapkan terus berkontribusi untuk penanganan COVID-19, mulai dari pemetaan genomic virusnya yang terus bergerak," kata Airlangga, Jumat (28/1).
Tak lupa, Airlangga juga menekankan Kemenristek harus membuat inovasi soal 3T (testing, tracing, dan treatment) yang sedang digencarkan pemerintah.
Seorang analis dari Global Halal Center bekerja di dalam ruang Spectro di laboratorium, tempat vaksin Sinovac dianalisis untuk sertifikasi Halal, di Bogor, Rabu (6/1). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
Airlangga juga mendorong perlu adanya ketersediaan alat-alat untuk plasma darah konvalesen dari penyintas COVID-19, bagi yang ingin mendonorkan plasmanya kepada pasien corona yang membutuhkan.
"Kemudian inovasi yang dapat dimanfaatkan langsung untuk upaya 3M dan 3T terkait dengan testing, tracing, tracking dan treatment. Ini salah satu yang terus perlu didorong adalah ketersediaan plasma konvalesen," ucap Menko Perekonomian ini.
ADVERTISEMENT
Plasma konvalesen adalah sampel dengan antibodi yang tinggi yang berguna untuk penyembuhan penderita COVID-19, khususnya yang dalam kategori sedang dan berat.
Sejauh ini, Kemenristek telah menelurkan beberapa inovasi terkait penanganan COVID-19, mulai dari pengembangan tes corona tanpa ekstraksi RNA yang mendekati PCR, alat ukur antibodi COVID-19, ventilator, hingga vaksin Merah Putih.