Airlangga Paparkan Program Komite COVID-19 ke Jokowi

27 Juli 2020 14:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjawab pertanyaan wartawan terkait peluncuran situs resmi Kartu Prakerja. Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
zoom-in-whitePerbesar
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjawab pertanyaan wartawan terkait peluncuran situs resmi Kartu Prakerja. Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
ADVERTISEMENT
Komite COVID-19 memaparkan sejumlah program untuk menangani masalah kesehatan dan ekonomi selama wabah corona. Paparan soal program disampaikan Ketua Komite Kebijakan COVID-19 Airlangga Hartarto dalam rapat terbatas dengan Presiden Jokowi, Senin (27/7).
ADVERTISEMENT
"Bapak Presiden juga menyampaikan dan menanggapi apa yang direncanakan oleh komite antara lain kita membuat ada 5 tema yang sudah dibahas," kata Airlangga dalam konferensi persnya secara virtual usai rapat terbatas.
Program pertama, yaitu Indonesia Aman. Airlangga menjelaskan program ini menekankan pada peningkatan fasilitas kesehatan dan berbagai upaya untuk menekan penyebaran virus corona.
"Untuk Indonesia Aman antara lain diperlukan ada akselerasi dan perluasan dari PCR, lacak dan karantina, kemudian juga menargetkan 8 daerah merah, oranye menjadi kuning dan hijau," ujarnya.
"Kemudian juga mempersiapkan masyarakat aman dalam menghadapi Pilkada untuk 270 daerah di tahun 2020 ini dan juga persiapan untuk pendistribusian obat-obatan vaksin antibodi dalam 1 tahun ke depan," lanjutnya.
Program kedua yaitu Indonesia Sehat yang mendorong pada percepatan kemandirian pelayanan kesehatan. Termasuk juga rumah sakit, alat kesehatan dan obat di dalam negeri serta transformasi sistem kesehatan. Misalnya menciptakan BPJS kesehatan yang berkualitas.
Struktur Komite Penanganan COVID-19. Foto: kumparan
Ketiga, program Indonesia Berdaya. Program ini mendorong realisasi penyaluran bansos hingga pemberdayaan masyarakat lewat sejumlah pelatihan demi meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
ADVERTISEMENT
"Indonesia Berdaya mendorong penyaluran bansos dan juga program padat karya. Kemudian juga kartu prakerja, subsidi gaji dan penyaluran kredit modal kerja dan penjaminan pemerintah dengan prioritas UMKM termasuk penyaluran 12 juta bantuan ke UMKM sebesar Rp 2,4 juta agar tepat sasaran," jelasnya.
Program keempat adalah Indonesia Tumbuh yang fokus pada pemulihan ekonomi karena pandemi COVID-19. Program ini mengkhususkan pada peningkatan ekspor, perluasan perpajakan maupun cukai hingga mendorong pertumbuhan ekonomi di level mikro dan sektor lain.
Terakhir, adalah program Indonesia Bekerja. Program tersebut berupaya menyerap tenaga kerja. Mereka kemudian diberdayakan dengan kemampuan masing-masing.