Airlangga: PPKM Mikro, Kasus Aktif COVID-19 di Lima Provinsi Turun

20 Februari 2021 12:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat konferensi pers tentang UU Cipta Kerja di Kemenko Perekonomian, Rabu (7/10). Foto: Kemenko Perekonomian
zoom-in-whitePerbesar
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat konferensi pers tentang UU Cipta Kerja di Kemenko Perekonomian, Rabu (7/10). Foto: Kemenko Perekonomian
ADVERTISEMENT
Pemerintah memutuskan untuk memperpanjang PPKM berskala mikro mulai 23 Februari-8 Maret 2021. Hal itu tak terlepas karena tren penanganan kasus COVID-19 di Indonesia sudah mulai menunjukkan tren penurunan.
ADVERTISEMENT
Ketua KPC-PEN Airlangga Hartarto mengatakan, secara nasional, jumlah kasus aktif corona telah mengalami penurunan hingga 17,27 persen. Hal itu terjadi pada saat bersamaan dengan pelaksanaan PPKM Mikro.
"Pertama ingin kami sampaikan secara nasional, jumlah kasus aktif mengalami penurunan signifikan, minus 17,27 persen selama sepekan," ucap Airlangga dalam konferensi pers di YouTube BNPB, Sabtu (20/2).
Tidak hanya kasus aktif, Menko Perekonomian itu juga menyebut PPKM dan PPKM mikro yang sudah berjalan telah berhasil menurunkan kasus aktif di lima provinsi. Kelima provinsi itu adalah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, DIY dan Jawa Timur.
Petugas medis memberikan penanganan kepada seorang pasien yang mengalami reaksi saat simulasi pemberian vaksin corona Sinovac di Puskesmas Kelurahan Cilincing I, Jakarta, Selasa (12/1). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
Berikut data kasus aktif di 7 provinsi yang melaksanakan PPKM:
- DKI Jakarta
Sebelum PPKM: 18.199 orang (9,05%)
PPKM Tahap I: 24.431 (9,89%)
ADVERTISEMENT
PPKM tahap II: 23.644 (7,96%)
5 Pekan PPKM: 17.184 (5,33%)
- Jawa Barat
Sebelum PPKM: 14.624 orang (15,01%)
PPKM Tahap I: 22.347 (17,56%)
PPKM tahap II: 29.659 (17,54%)
5 Pekan PPKM: 25.339 (14,22%)
- Banten
Sebelum PPKM: 9.302 orang (45,57%)
PPKM Tahap I: 12.186 (50,07%)
PPKM tahap II: 7.736 (29%)
5 Pekan PPKM: 6.827 (25,235%)
- Bali
Sebelum PPKM: 1.513 orang (7,81%)
PPKM Tahap I: 2.882 (12,03%)
PPKM tahap II: 2.940 (10,25%)
5 Pekan PPKM: 2.797 (8,95%)
- DIY
Sebelum PPKM: 4.701 orang (31,52%)
PPKM Tahap I: 6.122 (31,05%)
PPKM tahap II: 6.157 (25,92%)
5 Pekan PPKM: 5.773 (22,90%)
- Jawa Timur
Sebelum PPKM: 6.485 orang (7,05%)
PPKM Tahap I: 7.469 (7,05%)
ADVERTISEMENT
PPKM tahap II: 6.149 (8.23%)
5 Pekan PPKM: 5.137 (3,90%)
- Jawa Tengah
Sebelum PPKM: 25.933 orang (28,28%)
PPKM Tahap I: 36.936 (31,70%)
PPKM tahap II: 43.264 (31,72%)
5 Pekan PPKM: 44.569 (31,76%)
Seorang instruktur senam yang mengenakan APD memimpin senam pagi untuk pasien virus corona COVID-19 di sebuah hotel di Karawaci, Banten, Indonesia, Senin (5/10). Foto: Adek Berry/AFP
Sementara tingkat kesembuhan pasien corona juga terpantau meningkat di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, DIY dan Jawa Timur.
Airlangga juga menyebut tiga provinsi berhasil menurunkan tingkat kematiannya, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat dan Bali.
Ia kemudian membeberkan penanganan kasus corona dalam kurun 5-17 Februari 2021, atau saat akhir pelaksanaan PPKM dan mulai memasuki masa PPKM mikro.
"Dalam 5 sampai 17 Februari, kasus aktif nasional turun minus 2,53 persen, secara jumlah kasus aktif turun dari 176.672 ke 162.182. Tingkat kesembuhan naik 2,56 persen, dan kematian turun," tutur dia.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, ia berkesimpulan pelaksanaan PPKM dan PPKM Mikro yang berjalan selama lima minggu telah berhasil menekan laju penambahan kasus aktif corona.
Meski begitu, pemerintah akan secara berkala mengevaluasi pelaksanaan PPKM mikro di tingkat RT.