Airlangga soal Jadi Wakil Anies di Pilpres 2024: Too Early to Call

25 Februari 2020 18:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara jumpa media terkait perekonomian Indonesia di Kemenko Perekonomian, Jumat (20/12). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara jumpa media terkait perekonomian Indonesia di Kemenko Perekonomian, Jumat (20/12). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Survei Indo Barometer yang dirilis pada Minggu (23/2), menyebut Gubernur DKI Anies Baswedan menjadi capres paling potensial di Pilpres 2024 dari unsur kepala daerah.
ADVERTISEMENT
Salah satu simulasi yang dibuat Indo Barometer adalah menduetkan Anies dengan Ketum Golkar Airlangga Hartarto. Merespons ini, Airlangga menyebut survei itu terlalu dini.
"Ini namanya too early to call (terlalu dini)," kata Airlangga usai rapat di Istana Negara, Jakarta, Selasa (25/2).
Menko Perekonomian itu menyebut pemerintahan Jokowi-Ma'ruf baru bekerja 3 bulan lebih. Tak elok sudah bicara soal pergantian kepemimpinan.
"Jadi, maksud saya, semua ini lagi bekerja, dan pemilu setiap lima tahun sekali dan pemerintah baru bekerja enam bulan. Menurut saya ya ini tidak perlu ditanggapi," ujarnya.
Airlangga menegaskan, saat ini partai berlambang pohon beringin itu sedang fokus kepada pemenangan Pilkada 2020 di 270 daerah.
"Bagi Golkar fokus di Pilkada," tandasnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Airlangga Hartarto menjadi salah satu kandidat capres dari level elite partai maupun menteri yang menduduki peringkat keenam (1,1 persen) dan di level menteri Airlangga di peringkat yang sama (1,7 persen). Peringkat pertama kandidat kuat capres dari dua kategori itu adalah Prabowo Subianto.
Dalam simulasi Airlangga juga dipasangkan dengan Anies Baswedan melawan Prabowo-Puan. Hasilnya Prabowo-Puan (39,3 Persen) vs Anies Baswedan-Airlangga (21,9 Persen).