AirNav: Ada 24 Laporan Balon Udara di Jalur Penerbangan Yogya

13 Juni 2019 19:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
General Manager AirNav Indonesia Cabang Yogyakarta, Nono Sunaryadi. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
General Manager AirNav Indonesia Cabang Yogyakarta, Nono Sunaryadi. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
AirNav Indonesia Cabang Yogyakarta setidaknya menerima 24 laporan keberadaan balon udara liar dari sejumlah pilot di jalur penerbangan Yogyakarta. Laporan masuk sejak 5 Juni hingga hari ini, Kamis (13/6).
ADVERTISEMENT
“Tgl 5 sampai hari ini ada 24 laporan dari pilot terkait penerbangan balon udara yang lepas. Ini yang kita antisipasi,” kata GM AirNav Indonesia Cabang Yogyakarta, Nono Sunaryadi, usai Apel Penutupan Posko Angkutan Lebaran di Bandara Adisutjipto, Sleman, Kamis (13/6).
Meski menurun dari tahun 2018, keberadaan balon udara liar itu tetap membahayakan penerbangan. Sebab jika masuk ke dalam mesin pesawat bisa menyebabkan mesin meledak. Tahun lalu di rentang waktu yang sama ada 45 laporan balon udara terbang liar.
“Ini sudah menurun, tapi kita cukup intens agar jangan ada lagi. Ini membahayakan kalau masuk ke mesin pesawat terus terbakar meledak bahaya,” ujarnya.
Evakuasi balon udara menyangkut di rumah di Yogyakarta Foto: Dok Istimewa
Nono menjelaskan menerbangkan balon udara secara liar dapat dipidana maksimal 2 tahun kurungan atau denda Rp 500 juta. Untuk mengakomodir tradisi balon udara di Wonosobo dan Pekalongan, Jawa Tengah, serta Ponorogo, Jawa Timur, AirNav tahun ini mengadakan festival di tiga lokasi tersebut.
ADVERTISEMENT
“AirNav mengakomodir dalam bentuk festival kemarin tanggal 12 Juni di Ponorogo dan Pekalongan di selenggarakan festival balon udara. Dan nanti tanggal 15 Juli di Wonosobo juga dilaksanakan festival balon udara,” ujarnya.
“Dengan diakomodir dengan festival harapannya semua balon yang bersifat liar itu sudah tidak ada lagi,” katanya.
AirNav telah berkoordinasi dengan aparat di tiga kabupaten tersebut untuk melakukan penyisiran balon udara liar. Sejumlah balon yang hampir diterbangkan pun sempat ditemukan, namun sejumlah balon liar masih saja terbang usai lebaran 2019 ini.