Ajak Rujuk, China Bujuk Warga Taiwan Tolak Kemerdekaan Penuh

22 Mei 2020 10:57 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Mentari China Li Keqiang. Foto: REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Mentari China Li Keqiang. Foto: REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Berbagai cara dipakai China agar Taiwan mau kembali jadi bagian resmi mereka.
ADVERTISEMENT
Hingga kini, China menganggap Taiwan sebagai salah satu provinsinya yang sedang memberontak. Namun, klaim China tidak diakui Taiwan. Taipei bersikukuh mereka adalah negara berdaulat penuh.
Perdana Mentari China Li Keqiang. Foto: REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
Sikap keras Taiwan semakin berkobar saat Tsai Ing-wen terpilih kembali jadi Presiden. Tsai adalah tokoh anti-Beijing dan menolak ide reunifikasi yang ditawarkan China lewat konsep satu negara dua sistem.
China pun tak kalah keras. Beijing menegaskan Taiwan merupakan isu teritorial paling sensitif bagi mereka. Oleh sebab itu, mereka akan menggunakan segala cara, termasuk pengerahan kekuatan bila dibutuhkan, demi merebut kembali Taiwan.
Tsai pun saat dilantik pekan ini, menegaskan negaranya tidak bakal menerima satu negara dua sistem yang ditawarkan untuk reunifikasi. Partai besar di Taiwan turut menyatakan, tidak akan tunduk terhadap Pemerintah Komunis China yang dianggap mereka autokrat.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen memberikan pidato usai menjalani pelantikan di Taipei, Taiwan, Rabu (20/5). Foto: Wang Yu Ching/Taiwan Presidential Office/Handout via REUTERS
Komentar Tsai, direspons Perdana Menteri China Li Keqiang. Di depan parlemen China, Li mengatakan akan menghalangi segala aktivitas separatisme Taiwan.
ADVERTISEMENT
Li bahkan berjanji untuk meningkatkan kebijakan politik luar negeri China ke Taiwan. Ia berdalih, tindakan tersebut ditujukan untuk kesejahteraan warga Taiwan.
"Kami akan mendorong warga Taiwan untuk menentang kemerdekaan dan mempromosikan reunifikasi China," kata Li seperti dikutip dari Reuters.
"Dengan upaya ini, kami yakin dapat menciptakan masa depan yang indah untuk peremajaan bangsa China," tutur Li.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
*****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.