Ajudan Presiden Ukraina Selamat dari Percobaan Pembunuhan
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Namun, sopir mobil itu dikabarkan terluka akibat serangan yang terjadi di Desa Lesnyky, Ibu Kota Kyiv.
Menurut seorang jaksa, mobil yang ditumpangi Shefir ditembak hingga 18 kali. Lubang peluru tembakan terlihat dengan jelas di bagian tempat duduk pengendara.
Dalam keterangannya, kepolisian membuka penyelidikan kasus pidana atas dugaan pembunuhan berencana.
Serangan ini diduga merupakan percobaan pembunuhan dengan pesan yang dimaksudkan disampaikan kepada Presiden Zelenskiy.
Zelenskiy saat ini tengah berada di New York untuk menghadiri sidang umum PBB. Ia mengatakan dirinya tidak mengetahui siapa di balik serangan tersebut.
“Saya belum mengetahui dalang di balik semua ini. Mengirimkan pesan kepada saya dengan cara menembaki teman saya adalah tindakan pengecut,” ujar Zelenskiy.
Sedangkan Shefir, selain ajudan juga merupakan teman dekat dari Zelenskiy.
ADVERTISEMENT
“Saya tidak melakukan apa pun yang berpotensi menyebabkan agresi. Saya kira, ini adalah sebuah intimidasi,” ujar Shefir dalam jumpa pers bersama kepolisian dan Menteri Dalam Negeri Denys Monastyrsky.
“Menurut saya, ini tidak akan menakuti Tuan Presiden,” tambahnya.
Zelenskiy sejak menjabat sebagai Presiden berkomitmen melawan oligarki di negaranya dan memberantas korupsi. Salah satu penasihatnya, Mykhailo Podolyak, mengatakan percobaan pembunuhan ini kemungkinan disebabkan oleh kampanye Zelenskiy menolak oligarki.
Podolyak berjanji akan menerapkan kebijakan yang lebih ketat dalam melawan oligarki usai serangan ini.
“Tindak kekerasan yang terbuka, disengaja, dan sangat kasar dengan senjata seperti ini tak ada bedanya dengan percobaan pembunuhan atas anggota tim utama,” ujar Podolyak kepada Reuters.
“Kami, tentunya, mengasosiasikan serangan ini dengan kampanye militan agresif melawan kebijakan aktif kepala negara,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Kepolisian saat ini menginvestigasi tiga skenario berbeda: Upaya untuk memberi tekanan terhadap pemerintah negara; upaya untuk mendestabilisasi situasi politik; dan keterlibatan badan intelijen asing.
“Tujuan dari serangan ini adalah untuk menakuti, bukan membunuh,” ujar Mendagri Monastyrsky.
Sementara ketua partai politik Zelenskiy, Oleksandr Korniienko, mengatakan keterlibatan Rusia dalam serangan ini tak bisa dikesampingkan.
“Jejak-jejak Rusia tidak boleh diabaikan. Kami mengetahui kemampuan mereka dalam mengorganisir serangan teroris di negara-negara berbeda,” tegas Korniienko.
Namun, pemerintahan Rusia menyanggah tudingan dari Korniienko tersebut. Menurut Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, tudingan keterlibatan Rusia itu tidak ada hubungannya dengan kenyataan.