Ajudan Sambo Mengaku Dijanjikan Rp 500 Juta Usai Yosua Tewas, Uang Tutup Mulut?

5 Desember 2022 15:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Yosua, Ferdy Sambo saat akan menjalani sidang lanjutan dengan agenda mendengarkan keterangan saksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2022). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Yosua, Ferdy Sambo saat akan menjalani sidang lanjutan dengan agenda mendengarkan keterangan saksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2022). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Bripka Ricky Rizal mengaku pernah disodori amplop berisi uang oleh Ferdy Sambo. Peristiwa itu selang beberapa hari usai Yosua tewas dibunuh di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
Keterangan Ricky Rizal disampaikan saat bersaksi untuk Kuat Ma'ruf dan Richard Eliezer di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (5/12). Ketiganya ialah terdakwa kasus pembunuhan Yosua pada 8 Juli 2022.
Ricky menjelaskan bahwa ia bersama Richard Eliezer dan Kuat Ma'ruf dikumpulkan Sambo di rumah Saguling pada 10 Juli 2022 atau dua hari usai peristiwa pembunuhan.
"Seingat saya ada ucapan terima kasih sudah mengantar Ibu [Putri Candrawathi] dari Magelang dengan selamat," kata Ricky soal isi pembahasan dalam pertemuan itu.
Menurut dia, Sambo juga mengkonfirmasi soal skenario dalam pembunuhan Yosua. Sambo diduga sudah merancang skenario untuk menutupi pembunuhan Yosua. Ia kemudian mengarahkan tiga anak buahnya itu selaku saksi kunci pembunuhan untuk menyampaikan kejadian sesuai skenario saat ditanya penyidik.
ADVERTISEMENT
"Bagaimana pemeriksaan? masih menyampaikan sesuai skenario atau tidak?" kata Ricky menirukan ucapan Sambo kala itu.
Ricky Rizal memberikan gestur meminta maaf saat jalani sidang lanjutan terkait dugaan pembunuhan berencana Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan hari ini, Senin (28/11/2022). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Ricky menyebut bahwa Sambo menekankan bahwa skenario itu ialah untuk membantu Richard Eliezer. Dalam skenario, Yosua tewas setelah baku tembak dengan Eliezer. Tembak menembak itu disebut karena Yosua melecehkan Putri lalu mencoba menembak Eliezer yang memergoki.
Saat membahas skenario itu, Ricky mengaku disodori amplop oleh Sambo. Eliezer dan Kuat Ma'ruf pun disebut turut disodori amplop.
"Terus, [Sambo bilang] 'ini ada amplop isinya uang untuk kalian," ujar Ricky.
"Kalau tidak salah, disebutkan untuk Richard Rp 1 miliar, untuk Ricky dan Kuat Rp 500 juta," imbuhnya.
Namun, amplop itu kemudian dikumpulkan lagi oleh Sambo. Merujuk dakwaan, amplop dijanjikan akan diberikan sebulan kemudian setelah kondisi 'aman'.
ADVERTISEMENT
Hakim sempat mengkonfirmasi maksud janji pemberian uang tersebut. Namun Ricky menyebut bahwa Sambo tidak menjelaskan maksud tersebut pada saat itu.
"Tahu tidak [maksud pemberian uang]? Ini Rp 500 juta loh, masa terima kasih dari nganter si Putri dari Magelang?" tanya hakim.
Ricky mengaku sempat terpikir bahwa uang itu ialah untuk tidak membocorkan peristiwa yang sebenarnya soal pembunuhan Yosua. Yakni keberadaan Sambo di lokasi kejadian saat penembakan.
"Saya berpikir ini untuk tidak menceritakan pada saat penembakan ada Bapak," ujar Ricky.
Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Yosua, Bhayangkara Dua Richard Eliezer Pudihang Lumiu mengikuti sidang lanjutan di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Senin (31/10/2022). Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Dalam skenario yang disusun Sambo, ia mengaku baru datang ke Duren Tiga usai mendapat laporan adanya tembak menembak Yosua dengan Richard Eliezer. Dengan kata lain, Sambo tiba setelah Yosua tewas.
Namun, skenario itu kemudian terbongkar. Bahkan Eliezer menyebut Sambo ikut menembak Yosua yang menewaskan ajudannya tersebut.
ADVERTISEMENT
Terkait uang, Eliezer pun membenarkannya. Uangnya disebut dalam mata uang dolar. Namun sama seperti kesaksian Ricky, Eliezer pun menyebut uang baru akan diberikan sebulan kemudian.