Akhir Pelarian Anak yang Bunuh Ibu Kandung di Semarang

27 Februari 2025 6:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi menjukkan Imam Ghozali, tersangka yang membunuh ibu kandungnya sendiri, Rabu (26/2/2025). Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Polisi menjukkan Imam Ghozali, tersangka yang membunuh ibu kandungnya sendiri, Rabu (26/2/2025). Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
ADVERTISEMENT
Anak yang membunuh ibu kandungnya di Kota Semarang, Jawa Tengah Imam Ghozali (37) akhirnya ditangkap. Pembunuhan sadis itu didasari oleh rasa sakit hati kepada korban.
ADVERTISEMENT
Imam tega membunuh ibunya sendiri Salamah (62) di rumah mereka di Gunungsari RT 10 RW 9, Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari Kota Semarang pada Selasa (18/2) sekitar pukul 23.15 WIB.
Korban ditemukan warga di depan rumahnya dalam kondisi bersimbah darah. Ia sempat dilarikan ke rumah sakit namun nyawanya tak tertolong.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Syahduddi mengatakan, Imam ditangkap pada Minggu (23/2) kemarin oleh unit Jatanras Polrestabes Semarang.
"Iya benar untuk tersangka inisial IG sudah ditangkap hari Minggu pagi di daerah Tanah Putih, Kecamatan Candirisari Kota Semarang," ujar Syahduddi kepada wartawan, Senin (24/6).

Motif Pembunuhan

Rumah lokasi pembunuhan seorang ibu oleh anaknya di Semarang. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
Berdasarkan hasil pengembangan, Imam tega membunuh ibu kandungnya sendiri karena sakit hati kerap dibandingkan dengan adiknya.
"Tersangka anak pertama dari lima saudara. Dia juga sering (minum) miras dan pada saat peristiwa terjadi menurut pengakuan pelaku, pelaku sakit hati sering dibandingkan dengan adiknya karena sering meminta uang," kata Syahduddi.
ADVERTISEMENT
Tersangka ditangkap di sebuah rumah kosong yang hanya berjarak 2 kilometer dari rumahnya. Ia ditangkap setelah bersembunyi selama 5 hari.
"Tersangka ditemukan dalam kondisi pucat dan lemah, setelah bersembunyi di rumah kosong sekitar 2 kilometer dari lokasi kejadian perkara selama lima hari tanpa makanan," ujarnya.

Dikenal Suka Marah-marah

Rumah lokasi pembunuhan seorang ibu oleh anaknya di Semarang. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
Imam ternyata dikenal sebagai sosok yang keras dan temperamen. Sebelum membunuh ibunya, pelaku bahkan mencoba membunuh sang ayah.
Ayah pelaku sekaligus suami korban, Moh Ghozali (65), mengatakan sang anak memang kerap mengamuk dan marah-marah apabila permintaannya tak dituruti.
"Anaknya memang adigung, kemaki. Memang suka marah-marah, mengamuk. Sebelum peristiwa ini malah saya yang mau dibunuh, sudah sempat menodongkan sajam ke saya tapi saya tangkis," ujar Ghozali di lokasi, Selasa (19/2).
ADVERTISEMENT
Saat peristiwa itu, Ghozali mengaku sedang tidak di rumah. Ia pun kaget ketika dikabari sang istri dianiaya secara sadis oleh anak sulungnya itu.
"Saya kaget sekali, waktu itu cuma berdua sama ibunya di rumah. Karena memang yang tinggal di sini saya, Imam dan ibunya. Adik-adiknya sudah nikah semua," jelas dia.
Ia menyebut, belakangan ini pelaku memang kerap ribut soal rumah warisan. Kepada korban dan dirinya, pelaku meminta agar rumah yang mereka tinggali diserahkan ke pelaku.
"Kerjanya cuma minta uang, pengangguran. Terakhir-terakhir lagi minta rumah ini buat dijual tapi nggak dibolehin," ungkap dia.