Akhyar Nasution Janji Atasi Masalah Sampah di Kota Medan

28 September 2020 22:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Akhyar (tengah) saat berfoto dengan tokoh agama. Foto: Dok. istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Akhyar (tengah) saat berfoto dengan tokoh agama. Foto: Dok. istimewa
ADVERTISEMENT
Masalah sampah masih menjadi masalah rumit di Kota Medan. Bahkan pada 2019 Kota Medan disebut sebagai kota terkotor karena mendapatkan nilai rendah dalam penilaian Adipura. Menanggapi masalah sampah itu, calon petahana Wali Kota Medan nomor urut 1, Akhyar Nasution, membantah sebutan Medan sebagai kota terkotor.
ADVERTISEMENT
Akhyar bercerita, penilaian Adipura dilakukan pada 2018. Ketika itu, ada tiga hal yang menjadi kriteria penilaian Adipura.
“Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah, bobotnya 60 persen skornya. Kemudian ada Jakstrada (Kebijakan dan Strategi Daerah) bobotnya 10 persen. (lalu) Kebersihan kota 30 persen,” kata Akhyar menjawab pertanyaan wartawan di Posko Pemenangannya di Jalan Soedirman, Senin (28/9).
Kondisi Sungai Deli di Medan yang airnya tampak cokelat karena tercemar berbagai limbah. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
Akhyar mengatakan salah satu bentuk kriteria penilaiannya yakni TPA tidak boleh dilakukan secara open dumping
“Nah sudah puluhan tahun TPA Terjun (di Medan) Itu metodenya open dumping. Sementara yang direkomendasi oleh tim penilai Adipura adalah kontrol sanitary landfill,” ucap Akhyar.
Akibat hal itu, Akhyar mengatakan Kota Medan tidak mendapatkan bobot penilaian 60 persen. Maksimal hanya bisa memperoleh 40 persen dari panitia.
ADVERTISEMENT
“Itulah dapat skornya rendah. Cuma sama kawan-kawan media, ditafsirkanlah Medan kota terjorok. Padahal bukan kota terjorok (tapi) karena skor penilaiannya rendah,” tutur Akhyar.

Akhyar Nasution Janji Perbaiki Masalah Sampah

Akhyar berjanji ke depan dia akan mencari investor untuk bekerjasama memanfaatkan sampah di Kota Medan agar memiliki nilai ekonomi.
Namun Akhyar tidak merincinya secara detail metode apa yang nanti digunakan.
“Sampai saat ini TPA tersebut, kita sedang mencari investor yang bisa visible secara finansial untuk mengkonversi sampah-sampah itu menjadi bentuk yang lain,” kata Akhyar
“Apakah bentuk listrik, apakah itu bentuk berikat arang, apakah itu menjadi pupuk, kita butuh investor. Kita berusaha bagaimana sampah ini punya nilai ekonomi,” tutup dia.
****
ADVERTISEMENT
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona