Akhyar Serang Bobby soal Digitalisasi UMKM: Sudah Online, Bukan Barang Baru

7 November 2020 15:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bobby Nasution dan Akhyar Nasution. Foto: Rahmat Utomo/kumparan dan Nur Aprilliana Br Sitorus/ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Bobby Nasution dan Akhyar Nasution. Foto: Rahmat Utomo/kumparan dan Nur Aprilliana Br Sitorus/ANTARA
ADVERTISEMENT
Cawalkot Medan nomor urut 2, Bobby Nasution, menyinggung tidak adanya digitalisasi bagi sektor-sektor UMKM di Kota Medan. Padahal, pandemi COVID-19 menuntut masyarakat tidak banyak melakukan tatap muka dan interaksi dilakukan secara digital.
ADVERTISEMENT
"Hari ini Medan terutama di sektor UMKM tidak ada digitalisasi. Pandemi membatasi pertemuan langsung. Ini solusinya dengan digitalisasi. UMKM ke depan akan kita kenalkan dengan digitalisasi. Harus paham menggunakan HP, jadi pendapatan baru untuk masyarakat Kota Medan," jelas Bobby dalam debat perdana Pilwalkot Medan, Sabtu (7/1).
Tak hanya itu, Bobby juga melihat pelatihan-pelatihan UMKM di Medan juga belum banyak yang merujuk pada digitalisasi 4.0. Padahal, saat ini perkembangan teknologi sudah begitu pesat, dan perekonomian bisa ditunjang lewat digital.
Namun, anggapan Bobby tersebut dibantah oleh cawalkot nomor urut 1, Akhyar Nasution. Akhyar yang juga petahana ini mengungkapkan digitalisasi sudah berlangsung di sektor UMKM.
Calon Wali Kota Medan Akhyar Nasution sebelum debat perdana. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
Akhyar mencontohkan pengrajin masker di Kota Medan untuk masyarakat di tengah pandemi corona. Ia bercerita banyak pelaku industri yang sudah memiliki pelanggan dari berbagai provinsi, seperti Batam hingga Palembang.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, para pengrajin ini sudah banyak yang memanfaatkan dan memasarkan dagangannya secara online.
"Kita kan sudah pakai online, Pak. Jadi digitalisasi ekonomi di Kota Medan itu sudah terjadi, bapak ibu. Bukan barang baru, bukan barang aneh di tingkat tukang jahit, pengrajin sudah digitalisasi," ungkap Akhyar.
Ia juga menegaskan kini sudah banyak sentra-sentra UMKM dan startup yang bermunculan, sekaligus menjadi bukti pelaku industri sudah banyak bermunculan di Kota Medan.