Akhyar Sindir Bobby soal Anggaran Rp 30 Triliun: Pakai Data, Bukan Bisikan

22 November 2020 3:15 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cawalkot Medan nomor 1 Akhyar Nasution dan Salman Al-Farisi saat diwawancarai usai debat Pilwalkot Medan, Sumatera, Sabtu (21/11). Foto: Rahmat Utomo/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Cawalkot Medan nomor 1 Akhyar Nasution dan Salman Al-Farisi saat diwawancarai usai debat Pilwalkot Medan, Sumatera, Sabtu (21/11). Foto: Rahmat Utomo/kumparan
ADVERTISEMENT
Cawalkot Medan nomor 1 Akhyar Nasution mengkritik Bobby Nasution saat debat Pilwalkot Medan, di Hotel Grand Mercure, Sabtu (21/11). Kritikan itu disampaikan Akhyar lantaran kubu Bobby sering menyebut serapan anggaran Pemkot Medan berjumlah Rp 30 triliun selama lima tahun.
ADVERTISEMENT
Sebelum memulai argumen, Akhyar terlebih dahulu bertanya dari mana Rp 30 triliun yang disebut Bobby berasal.
“Angka Rp 30 triliun itu dari mana?" tanya Akhyar ke Bobby.
"Yang kami tahu, 1 tahun Pemkot Medan memiliki anggaran Rp 6 triliun bahkan lebih dan jabatan wali kota itu dipilih 5 tahun sekali. Jadi di dalam satu periode kurang lebih anggaran pembangunan Rp 30 triliun," jawab Bobby.
Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution-Salman Alfarisi dan Bobby Nasution-Aulia Rahman (kanan) usai mengikuti Debat Publik perdana Pilkada calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (21/11). Foto: ANTARAFOTO/Adiva Niki
Akhyar pun membantah jawaban Bobby. Menurutnya, apa yang disampaikan Bobby tidak sesuai data.
Akhyar kemudian menjelaskan pada 2016, realisasi APBD Kota Medan sebesar Rp 4,3 triliun. Jumlah itu naik pada 2017 sebesar Rp 4,4 triliun, Rp 4,25 triliun pada 2018, dan Rp 5,05 triliun pada 2019.
ADVERTISEMENT
"Jadi masih 4 tahun anggaran, totalnya hanya (sekitar) Rp 18 triliun,” ujar Akhyar.
Akhyar menegaskan data tersebut tidak ditutupi dan bisa dibuka di Pemkot Medan. Menurutnya, Bobby sebagai calon pemimpin harus menyampaikan data yang benar.
“Data-data yang keliru itu harus diluruskan. Sebagai pemimpin harus menyampaikan hal yang benar," tuturnya.
Usai debat, Akhyar kembali menyinggung soal hal itu. Ia berharap Bobby ke depan dapat menyampaikan data dan fakta.
“Kita berharap pemimpin ke depan membuat keputusan berdasarkan data yang rill. Bukan katanya, bukan bisikan. Nanti bisa sangat fatal sekali (mengambil) keputusan kalau hanya katanya. Jadi dari sini saya sampaikan, kita bekerja berdasarkan data dan fakta,” pungkasnya.