Aksi BEM Beri Rapor Merah ke Ganjar Pranowo saat Jadi Pembicara di UMY

18 Februari 2020 19:32 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Mahasiswa UMY memberi rapor merah kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/ kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Mahasiswa UMY memberi rapor merah kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/ kumparan
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menjadi pembicara di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Selasa (18/2). Dalam acara bertajuk Government Gathering on Good and Green Governance, Ganjar berbicara tentang perlindungan lingkungan.
ADVERTISEMENT
Ada hal menarik dalam acara tersebut, di akhir acara salah seorang mahasiswa yang diketahui merupakan Presiden Mahasiswa BEM UMY, Muhammad Iqbal Hatami, memberikan rapor merah ke Ganjar Pranowo.
Rapor yang diberikan ke Ganjar Pranowo itu merupakan map berisi kajian BEM SI dan Aliansi UMY bergerak tentang kerusakan lingkungan di Jawa Tengah.
Di atas panggung, Ganjar menerima rapor merah itu begitu saja. Sebelumnya saat sesi pemaparan, mahasiswa termasuk perwakilan dari kedua aliansi ini juga sempat tanya jawab dengan Ganjar.
Koordinator Wilayah Jateng DIY BEM SI, Bayu Septian, bertanya langsung kepada Ganjar soal PT Rayon Utama Makmur (RUM) yang telah membuat pencemaran yang meresahkan masyarakat.
"Saya ingin tanyakan masalah di Jawa Tengah tentang masalah, saya pernah mendengar soal kajian ilmiah tentang perusahaan yang di sana yaitu PT RUM. Kemudian masyarakat yang di sekitar merasa ada pencemaran-pencemaran. Bagaimana sikap Pemprov untuk menormalisasi masalah di sana. Dulu 2018 sempat ditutup tapi dibuka kembali,” tanya Bayu.
ADVERTISEMENT
Sembari memutarkan videonya mengatasi pencemaran lingkungan, Ganjar lantas menjawab pertanyaan mahasiswa dengan kalimat menohok. Ganjar menyangkutkan pertanyaan ini dengan pengangguran.
“Saya ingin sampaikan cerita, Pak, ada pencemaran, Pak, terus bagaimana tutup. 30 ribu buruh nganggur, oke?” ujar Ganjar.
Selanjutnya Ganjar juga menjelaskan soal kasus PT RUM ini. Dia mengaku telah memanggil perusahaan tersebut untuk mengatasi persoalan bau yang mengganggu warga.
“PT RUM saya panggil khusus kenapa tidak bisa (mengatasi limbah bau). ‘Pak Gubernur saya lagi cari teknologi yang tidak bau di mana’,” kata Ganjar.
Menurut Ganjar, teknologi tersebut adanya di Eropa. Ternyata teknologi itu, lanjut Ganjar, disembunyikan. Ganjar mengatakan pihak perusahaan mengatakan alat itu baru bisa sekitar 1 tahun mendatang.
ADVERTISEMENT
“Dan ternyata teknologi itu ketemu dari Denmark. Anda (mahasiswa) boleh ke sana dengan rekomendasi Gubernur Jawa Tengah,” kata dia.
Ganjar mengatakan, seharusnya ilmu pengetahuan, teknologi, dan industri mestinya bisa menyelesaikan masalah ini.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mendapat rapor merah saat menjadi pembicara di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Selasa (18/2) Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Diketahui PT RUM terletak di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Pada tahun 2018, produsen serat sintetis itu sempat ditutup Pemerintah Kabupaten Sukoharjo karena dikeluhkan warga soal bau busuk yang dihasilkan dari limbahnya. Namun penutupan hanya sementara, pabrik itu kembali dibuka.
Menanggapi diberikannya rapor merah oleh para mahasiswa, Ganjar Pranowo akan membaca isinya. "Saya baca dulu," kata Ganjar usai diberi rapor merah, Selasa (18/2).
"Kalau semua tidak baik-baik saya tidak mau. Tetapi Anda kalau baik-baik saya membuka ruang. Termasuk cara saya menjawab pertanyaan anda itu penghormatan saya," ujar Ganjar.
ADVERTISEMENT
Kepada mahasiswa Ganjar mengatakan dulu ia merupakan aktivis. Sehingga mahasiswa tidak perlu ragu bisa menghubungi Ganjar kapanpun.
"Kita sama-sama menghormati dan boleh chit-chat. Saya juga aktivis," ujar Ganjar.