Aksi Gejayan Memanggil, Sejumlah Toko Tutup dan Lalin Dialihkan
ADVERTISEMENT
Massa mahasiswa yang ikut aksi Gejayan Memanggil mulai memadati Jalan Gejayan (Affandi) pada Senin (23/9) siang.
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan, mahasiswa yang datang mayoritas tidak mengenakan almamater kampusnya.
Tak banyak terlihat juga atribut kampus yang memadati Jalan Gejayan itu. Aksi damai itu membuat sejumlah toko yang ada di sekitar Gejayan tutup.
Selain itu, arus lalu lintas dari arah barat Gejayan juga akan dialihkan. Polres Sleman memberlakukan rekayasa dari arah barat menuju jalan Gejayan.
Kapolres Sleman AKBP Rizki Ferdiansyah menjelaskan rekayasa dilakukan sesuai situasi dan kondisi yang ada. Jika nanti lokasi semakin padat maka arus dari arah utara juga akan dilakukan.
"Nanti lihat sitkonnya kalau ini arah barat tutup. Masih normal," ujar Rizki, Senin (23/9).
Rizki menjelaskan ada 100 personel Polres Sleman yang diterjunkan untuk mengamankan jalannya aksi Gejayan Memanggil itu. Menurut dia, aksi Gejayan Damai diizinkan aparat hingga pukul 17.00 WIB.
ADVERTISEMENT
"Permohonan izin jam 1 sampai jam 5 (sore). Nanti kita imbau adik-adik pasti paham waktu selesainya," ujar dia.
Sejumlah kampus yang ada di Yogyakarta, seperti Universitas Sanata Dharma hingga Universitas Gadjah Mada tak ingin terlibat dalam aksi itu. Mereka juga tak merekomendasikan mahasiswanya datang ke Gejayan Memanggil.
Namun, seruan kampus itu diabaikan mahasiswa. Mahasiswa yang memilih menyuarakan aspirasinya dan turun ke Gejayan.