Aktivitas Berisiko Tinggi Tertular Corona: Nonton Bioskop hingga Olahraga di Gym

5 Agustus 2020 17:43 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi tes darah yang positif corona. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi tes darah yang positif corona. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Anggota tim pakar Satgas COVID-19 Dewi Nur Aisyah membeberkan aktivitas-aktivitas berisiko penularan corona. Dari mulai risiko rendah hingga tinggi.
ADVERTISEMENT
"Jadi kalau kita lihat risiko tinggi bioskop punya risiko tinggi, nonton bioskop. Karena ruangannya tertutup dan banyak orang berkumpul dalam satu waktu. Udaranya berputar di situ situ saja," kata Dewi dalam diskusi virtual di BNPB, Rabu (5/8).
"Jadi sampai saat ini bioskop masih belum buka," tegas dia.
Selanjutnya, Dewi menyebut pergi ke tempat hiburan juga berisiko tinggi tertular corona. Khususnya di tempat hiburan yang tertutup.
"Yang saya ingin ingatkan tempat hiburan, tempat wisata. Ketika orang sudah mulai boring ini berisiko tinggi, terutama tempat wisata yang terbatas luasnya. Bukan wisata alam, ini tempat hiburan yang tidak terlalu luas tempatnya tapi orang berjejal di sana," ujar dia.
"Wisata alam berisiko rendah tapi harus tetap patuh protokol kesehatan," sambung Dewi.
Suasana simulasi pembukaan dan peninjauan tempat hiburan bioskop CGV Cinemas di Bandung Electronic Center (BEC), Bandung, Jawa Barat, Kamis (9/7/2020). Foto: M Agung Rajasa/ANTARA FOTO
Selain itu, Dewi juga menyebut berolahraga di gym berisiko tinggi tertular corona. Sebab, memungkinkan orang berjejal di ruangan yang sirkulasi udaranya tidak baik.
ADVERTISEMENT
"Gym termasuk ke risiko tinggi. Tapi gym kan ada yang luas ada yang tidak, jadi kita bedakan lagi. Kita lihat kapasitas dan sirkulasi udaranya, arsitektur gedung mempengaruhi. Gym masih masuk risiko tinggi karena rata-rata gym cukup padat, jaraknya dekat-dekat. Dan di gym susah pakai masker saat olahraga," urai dia.
"Ke mal dan restoran harus hati-hati. Bepergian dengan pesawat masuk ke risiko sedang. Intinya semua harus waspada," tutup Dewi.
Aktivitas berisiko penularan corona. Foto: BNPB