Akun Telegram Novel Baswedan Diretas

21 Mei 2021 6:29 WIB
Ilustrasi Telegram. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Telegram. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Upaya peretasan media sosial milik para pegawai KPK masih terus berlanjut. Teranyar, akun telegram dari Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antar-Komisi dan Instansi (PJKAKI) Sujanarko dan juga Penyidik Senior Novel Baswedan diretas orang.
ADVERTISEMENT
Sujanarko membenarkan peretasan tersebut. Dalam keterangannya, ia mengatakan bahwa upaya peretasan itu dilakukan pada Kamis (20/5) malam. Bukan hanya Telegram, akun WhatsAppnya juga ikut diretas namun sudah bisa dipulihkan.
"Jam 20.30 (WIB) telegram saya diretas orang, dan jam 10.30 WhatsApp saya juga diretas orang. Alhamdulillah untuk WhatsApp bisa barusan saja saya recovery terima kasih atas perhatiannya," kata Sujanarko.
Hal serupa juga dibenarkan oleh Novel Baswedan. Melalui akun Twitternya, Novel mengatakan bahwa akun Telegramnya dibajak sekitar pukul 20.21 WIB. Ia juga menyampaikan kabar Telegram Sujanarko diretas.
"Bila ada yang dihubungi akun tersebut, itu bukan kami," kata Novel di Twitter resminya.
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan. Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
Sujanarko dan Novel merupakan 2 dari 75 pegawai KPK yang tidak lulus TWK sebagai syarat menjadi ASN. Peretasan ini, bukan kali pertama terjadi.
ADVERTISEMENT
Sejumlah mantan pimpinan KPK mulai dari Busyro Muqoddas hingga Bambang Widjojanto juga mengalaminya, tetapi bukan peretasan melainkan teror saat hendak melakukan webinar membahas kasus penonaktifan 75 pegawai tersebut.
Banyak nomor telepon tidak dikenal yang menghubungi keduanya. Sementara aktivis ICW yang jadi moderator acara tersebut Nisa Rizkiah, akun Gojeknya diretas sehingga akunnya memesan sejumlah makanan dan barang yang sama sekali tidak ia lakukan.