Al-Shabaab Klaim Tanggung Jawab Atas Ledakan Bom di Somalia

31 Desember 2019 5:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil yang hancur akibat ledakan bom mobil di sebuah pos pemeriksaan di Mogadishu, Somalia, Sabtu (28/12). Foto: REUTERS/Feisal Omar
zoom-in-whitePerbesar
Mobil yang hancur akibat ledakan bom mobil di sebuah pos pemeriksaan di Mogadishu, Somalia, Sabtu (28/12). Foto: REUTERS/Feisal Omar
ADVERTISEMENT
Kelompok teroris Al-Shabaab mengklaim bertanggung jawab terkait peristiwa ledakan bom yang terjadi di Kota Mogadishu, Somalia, Sabtu (28/12). Ledakan yang berasal dari mobil itu mengakibatkan 90 orang tewas.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reutres, Selasa (31/12) Al-Shabaab mengatakan bersekutu dengan Al-Qaeda untuk merancang aksi teror itu. Dalam sambungan radio serangan itu ditunjukan untuk pasukan Turki dan Somalia.
"Ledakan itu menargetkan konvoi pasukan Turki dan Somalia dan mereka menderita kerugian besar," kata juru bicara Al-Shabaab, Ali Mohamud Rage.
Ia menuding Turki telah mengambil seluruh sumber daya yang ada di Somalia. Ia menegaskan tidak akan berhenti untuk melakukan penyerangan ke Somalia khususnya ke pasukan Turki.
"Kami akan selalu bertarung.. yang bekerja dengan pemerintah Turki murtad," ucapnya.
Al-Shabaab sudah beberapa kali menyerang Mogadishu. Teror terparah terjadi pada Oktober 2017, saat sebuah truk pembawa bom meledak di kota itu dan menyebabkan 512 orang tewas serta 259 terluka.
Suasana di lokasi ledakan bom mobil di sebuah pos pemeriksaan di Mogadishu, Somalia, Sabtu (28/12). Foto: REUTERS/Feisal Omar
Sementara itu, Badan Intelijen Negara Somalia mengatakan teror itu dirancang oleh negara luar. Namun tidak dijelaskan negara yang dimaksud.
ADVERTISEMENT
"Sebuah negara asing merencanakan pembantaian warga Somalia di Mogadishu pada 28 Desember 2019," ungkap pernyataan Badan Intelijen Negara Somalia.
Ledakan itu Mogadishu berasal dari bom yang meledak dalam mobil. Peristiwa itu terjadi di sebuah persimpangan yang ramai kendaraan dan kerap macet. Di sana terdapat check point keamanan dan kantor pajak di Somalia.
Setidaknya sekitar 90 orang tewas termasuk dua warga negara Turki akibat ledakan itu. Menteri Luar Negeri Somalia Ahmed Isse Awad mengatakan korban tewas terbanyak merupakan pelajar.