Alasan Basarnas Perpanjang Pencarian Sriwijaya Air 3 Hari ke Depan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Sampai saat ini secara resmi dari DVI baru merilis 29 yang diidentifikasi. Tentunya tim SAR gabungan berusaha sekuat mungkin melaksanakan evakuasi korban. Semakin banyak jumlah kantong yang kita temukan akan semakin bermanfaat bagi DVI dalam membantu proses identifikasi," kata Kabasarnas Marsdya TNI Bagus Puruhito kepada wartawan di JICT, Senin (18/1).
Bagus paham, keluarga para korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air bakal menanti sampai kapan pun soal kejelasan jenazah ini.
"Kita memahami situasi keluarga korban yang sangat mengharapkan untuk ditemukan dalam bentuk apa pun," kata Bagus.
Selain itu, ada beberapa catatan mengapa operasi ini diperpanjang. Salah satunya adalah alasan cuaca. Beberapa hari, para penyelam dari tim SAR gabungan kesulitan mencari korban atau serpihan pesawat akibat cuaca yang kurang bersahabat.
ADVERTISEMENT
Hari ini, contohnya. Tim SAR hanya bisa mengevakuasi satu kantong jenazah berisi bagian tubuh korban dan beberapa serpihan pesawat.
Para pengendali operasi, yakni Basarnas serta KNKT juga masih menanti CVR. CVR merupakan bagian dari black box Sriwijaya Air yang sangat penting untuk mengungkap penyebab terjadinya kecelakaan.
Saat ini, bagian CVR yang sudah berhasil dievakuasi, yakni underwater locator beacon, casing, dan alat pengambil data suara di pesawat. Sedangkan memori CVR belum ditemukan.
"Yang belum ketemu namanya Crash Survivable Memory Unit, (CSMU), itu adalah bagian yang merekam data percakapan atau suara di kokpit. Itu yang belum kita temukan," ucap Bagus.
"Artinya dalam tiga hari perpanjangan ini kalau nanti kita tentukan ada pengakhiran operasi SAR bukan berarti (pencarian) material kita stop. Tetap berlangsung. Kita juga tetap memantau atau memonitor situasi yang ada. Bila sewaktu-waktu ada yang ditemukan, kita melaksanakan kembali operasi SAR," tutup Bagus.
ADVERTISEMENT