Alasan Muhadjir Sebut RI Bak Darurat Militer: Ibu Hamil-Anak Jadi Korban Corona

16 Juli 2021 17:57 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko PMK Muhadjir Effendy saat meninjau Hotel University Club UGM yang dijadikan shelter corona, Jumat (16/9).
 Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko PMK Muhadjir Effendy saat meninjau Hotel University Club UGM yang dijadikan shelter corona, Jumat (16/9). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menko PMK Muhadjir Effendy menyebut kondisi Indonesia saat ini bak dalam kondisi darurat militer. Menurutnya, negara saat ini memang tidak perang melawan musuh manusia, tapi melawan musuh yang tak terlihat, yaitu virus corona.
ADVERTISEMENT
Bukan tanpa alasan tokoh Muhammadiyah ini menyebut kondisi sekarang seperti darurat militer. COVID-19 semakin merajalela, menyasar manusia tanpa pandang bulu. Ibu hamil dan anak-anak ikut menjadi korban.
"Dulu kita kira orang hamil anak-anak bisa tidak jadi sasaran mereka," kata Muhadjir saat meninjau shelter corona milik UGM di Yogyakarta, Jumat (16/7).
"Sekarang anak-anak dan ibu hamil sudah banyak menjadi korban, yang meninggal mulai banyak. Ini perang asimetris menghadapi COVID-19 itu," tegasnya.
Muhadjir menyebut perang ini bersifat asimetris atau tidak seimbang setelah melihat banyaknya korban yang berjatuhan tanpa pilih kasih.
Karena itulah, Muhadjir menegaskan, Presiden Jokowi meminta peran serta TNI-Polri untuk ikut menangani wabah COVID-19 ini. Sebab, penanganan dengan cara biasa pun dinilai sudah tidak cukup.
ADVERTISEMENT

Semua Manusia Dianggap Kombatan

Sebelumnya, Muhadjir menjelaskan, meski negara belum menyatakan secara resmi, tetapi kondisi yang terjadi saat ini sudah selayaknya disebut darurat militer.
Menko PMK Muhadjir Effendy memberikan sambutan dalam acara Launching Istiqlal Disaster Management Center (IDMC) di Masjid Istiqlal. Foto: Kemenko PMK
"Karena sebetulnya pemerintah sekarang ini walaupun tidak di-declare, kita ini dalam keadaan darurat militer," ucap Muhadjir.
"Jadi kalau darurat itu, kan, ukurannya tertib sipil, darurat sipil, darurat militer, darurat perang," imbuhnya.
Muhadjir menjelaskan, di dalam pertempuran ini, virus corona tidak menggunakan kaidah hukum perang. Semua manusia dianggap kombatan atau petempur oleh COVID-19.
"Sekarang ini sudah darurat militer karena apa? Karena kita berhadapan dengan musuh yang tidak terlihat. Dan musuh tidak terlihat ini di dalam pertempurannya tidak menggunakan kaidah hukum perang karena semua orang dianggap kombatan oleh COVID ini," jelas Muhadjir.
ADVERTISEMENT