Alasan Novel Tidak Ikut Rekonstruksi Meski Berada di Rumah
ADVERTISEMENT
Penyidik senior KPK Novel Baswedan tidak ikut dalam rekonstruksi kasus penyiraman air keras yang menimpanya meski ia berada di rumahnya. Novel beralasan ia tidak bisa mengikuti rekonstruksi karena dokter melarangnya untuk banyak beraktivitas.
ADVERTISEMENT
Novel mengatakan telah menyampaikan ke penyidik bahwa baru pulang pengobatan di Singapura pada Rabu (5/2) karena luka di matanya mengalami masalah serius.
"Jadi ketika saya tidak straight mengikuti ketentuan bahwa saya tidak boleh banyak aktivitas di mata kiri, dan akhirnya diproses-proses pemeriksaan sebelumnya oleh penyidik yang sampai malam waktu itu, akibatnya mata kiri saya sekarang permanen tidak bisa lihat lagi," kata Novel di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/2).
Kondisi matanya itu membuat Novel tidak bisa ikut dalam rekonstruksi . Apalagi proses rekonstruksi itu menggunakan lampu portabel yang membahayakan matanya.
"Tentunya itu ketika rekon mau dilakukan saya melihat tadi malam lokasi jalan dimatikan, lampu jalan. Sehingga saya meyakini bahwa akan menggunakan lampu penerangan portable, padahal mata kanan saya sensitif sekali dengan cahaya," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Posisi Novel dalam rekonstruksi digantikan oleh pemeran pengganti. Ia tidak melihat sama sekali rangkaian adegan tersebut, termasuk melihat kedua tersangka yang menyiramnya.
"Belum (lihat tersangka) karena gelap. Tadi kan saya sempat keluar ke masjid gelap, saya enggak terlalu jelas lihat dan kondisi mata saya memang sedang ada masalah," jelasnya.
Polisi mensterilkan lokasi rekonstruksi hingga radius 250 meter. Hal itu membuat awak media tidak bisa melihat rangkaian penyerangan terhadap Novel.