Alasan Pemerintah RI Tak Gratiskan Seluruh Vaksin Corona
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Juru bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito, membeberkan alasannya. Menurut Wiku, karakter virus corona yang masih baru membutuhkan riset panjang.
"Masyarakat perlu memahami, bahwa research pengadaan vaksin yang dilakukan juga membutuhkan proses yang panjang dan penggunaan sumber daya yang tidak sedikit," ujar Wiku dalam konferensi pers di Graha BNPB, Kamis (22/10).
Oleh karena itu, kata Wiku, penetapan subsidi vaksin untuk seluruh masyarakat masih belum bisa dilakukan. Namun, Wiku memastikan garda terdepan, tenaga kesehatan akan tetap diprioritaskan.
"Akan tetapi, pertimbangan subsidi pada kelompok prioritas yang dianggap paling berisiko tertular, maupun kepemilikan peran strategis di masyarakat, akan dilakukan lebih awal untuk menanggulangi status kedaruratan kesehatan masyarakat," ungkapnya.
Wiku memastikan pemerintah akan mengupayakan pemerataan vaksin agar mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Kekebalan kelompok tercapai jika minimal 70 persen penduduk divaksinasi.
"Pemerintah telah mengidentifikasi masyarakat yang akan didahulukan untuk mendapatkan vaksinasi wajib. Dan ini gratis," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Ketua Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Airlangga Hartarto, menjelaskan, selain program vaksin gratis, pemerintah juga menyiapkan program mandiri.
"Agar penyelenggaraan vaksin tahapannya jelas, siapa saja yang dapat. Ada yang sifatnya vaksin yang dibiayai pemerintah, terutama mereka yang masuk BPI, BPJS Kesehatan. Kedua, vaksin untuk masyarakat dalam bentuk mandiri," kata Airlangga.
"Kedua program ini diharapkan bisa diberi kejelasan jumlahnya. Terkait mandiri, harganya juga jelas, bagaimana pencapaian dan cara memperolehnya, demikian kejelasan tersebut disampaikan ke publik sehingga masyarakat tahu tahapannya," imbuhnya.