Alasan Pimpinan MPR Ubah Pelantikan Jokowi Jadi 14.30 WIB: Biar Sejuk

15 Oktober 2019 14:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rapat gabungan MPR, Panglima TNI, Kapolri, BIM, KPU, dan Sekretariat Negara terkait pengamanan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih 20 Oktober mendatang, Selasa (15/10/2019). Foto: Ricad Saka/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rapat gabungan MPR, Panglima TNI, Kapolri, BIM, KPU, dan Sekretariat Negara terkait pengamanan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih 20 Oktober mendatang, Selasa (15/10/2019). Foto: Ricad Saka/kumparan
ADVERTISEMENT
MPR mengubah lagi jadwal pelantikan presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober 2019, menjadi pukul 14.30 WIB. Jam itu mundur 30 menit dari kesepakatan sebelumnya pukul 14.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua MPR Zulkifli Hasan mengungkapkan alasan waktu momen bersejarah itu mundur hanya untuk kesejukan saat prosesi pelantikan berjalan.
"Biar sejuk saja," kata Zulhas di Nusantara V, Senayan, Jakarta, sebelum Rakor, Selasa (15/10).
Pimpinan MPR RI Zulkifli Hasan. Foto: Helmi Afandi/kumparan
Dia tak merinci yang dimaksud dengan sejuk. Ketika ditanya apakah pengunduran jam pelantikan itu karena alasan keamanan, Zulhas enggan menjawab. "Pokoknya biar lebih adem," sebut Ketua Umum PAN itu.
Waktu pelantikan awalnya disepakati pukul 16.00 WIB, lalu mundur menjadi pukul 14.00, kini MPR telah memutuskan pelantikan Jokowi-Ma'ruf digelar pukul 14.30.
Kali ini, pimpinan MPR kembali menggelar rakor dengan Polri, TNI, hingga KPU terkait persiapan pelantikan presiden dan wakil presiden.
Rapat gabungan MPR, Panglima TNI, Kapolri, BIM, KPU, dan Sekretariat Negara terkait pengamanan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih 20 Oktober mendatang, Selasa (15/10/2019). Foto: Ricad Saka/kumparan
Rakor ini dihadiri Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnvian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Ketua KPU Arief Budiman, Kepala BIN Budi Gunawan, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Pimpinan DPR juga telah menggelar rakor dengan Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono dan Pangdam Jaya Mayjen Eko Margiyono untuk membahas persiapan pelantikan presiden dan wakil presiden pada Senin (14/10).
Nantinya, 30 ribu aparat gabungan akan berjaga selama prosesi pelantikan.