Alasan Pria Bantul Jual Perabotan-Genting Rumah Orang Tua, Demi Pacar

24 November 2021 18:17 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi rumah orang tua DRS di Pundong, Bantul yang perabotan hingga gentingnya dijual demi berfoya-foya dengan teman perempuannya. Foto: Polsek Pundong
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi rumah orang tua DRS di Pundong, Bantul yang perabotan hingga gentingnya dijual demi berfoya-foya dengan teman perempuannya. Foto: Polsek Pundong
ADVERTISEMENT
Pria asal Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul berinisial DRS (24) membeberkan alasannya nekat jual perabotan rumah milik ibunya dan bahkan hendak menjual genting rumah.
ADVERTISEMENT
Dia mengaku terpaksa menjual barang-barang rumah karena pendapatannya sebagai driver ojek online atau ojol minim.
"Sejak saya ngojek. Itu kadang orderannya kadang ramai, kadang enggak. Kadang dapet Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu buat top up driver lagi. Kurang pak," kata DRS di hadapan wartawan di Polres Bantul, Rabu (24/11).
Uang hasil penjualan itu dia gunakan untuk makan sehari-hari. Namun dia juga mengakui bahwa uang tersebut juga digunakan untuk menyenangkan sang pacar yang baru dia kenal beberapa bulan ini.
Kondisi rumah orang tua DRS di Pundong, Bantul yang perabotan hingga gentingnya dijual demi berfoya-foya dengan teman perempuannya. Foto: Polsek Pundong
"Sama buat cewek saya. Ceweknya ada 1 pak. Itu rumahnya di Jawa Timur, Ngawi. Itu waktu kenalan di pintu masuk SLB Giwangan," katanya.
Kepada sang pujaan hati, DRS kerap membelikan makanan, tas, hingga baju. Bahkan saat dirinya harus berurusan dengan hukum, sang pacar juga belum tahu.
ADVERTISEMENT
"Kadang berupa makanan, kadang tas kadang baju, gitu," katanya.
Kepada polisi, DRS juga mengakui bahwa dia hendak menjual genting. Meski sudah dipersiapkan tetapi genting tersebut akhirnya tidak jadi dijual.
"Kalau genting masih di rumah belum jadi. (Rumah orang tua) sudah kosong habis," kata pria yang mengaku tinggal bersama simbahnya di Wonosari itu.
Selama di tahan, DRS mengaku merenungi perbuatannya. Dia pun menyesali apa yang dia perbuat selama ini. Meski dia tidak menampik bahwa sangat mencintai sang kekasih.
"Ya saya telah renungin di dalam sel sudah nyesel pak. Lahir batin saya nyesel pak. Saya siap (dipenjara). Berani berbuat, berani tanggung jawab," katanya.
Kondisi rumah orang tua DRS di Pundong, Bantul yang perabotan hingga gentingnya dijual demi berfoya-foya dengan teman perempuannya. Foto: Polsek Pundong
Kepada sang kekasih, DRS sempat menitipkan pesan agar dia senantiasa menjaga kesehatan. Tak lupa, kekasih diminta jangan sampai telat makan.
ADVERTISEMENT
"Intinya jaga kesehatan kalau saya enggak ada. Jaga kesehatan jangan lupa makan," ujarnya.
Sementara, kepada sang ibu, DRS mengakui kesalahannya. Dia berharap mendapat maaf dari sang ibu.
"Ibu saya minta maaf sudah salah menjual barang-barang di rumah. Saya minta maaf saya benar-benar menyesal. Banyak dosa sama ibu saya minta maaf," katanya.
Kapolres Bantul AKBP Ihsan mengatakan bahwa DRS ini menjual satu persatu perabotan milik ibunya. Ditaksir, kerugian mencapai Rp 30 juta.
"Satu persatu habis dijual sampai sekitar 12 perabot rumah tangga yang dijual. Kalau kita total sekitar Rp 30 juta termasuk genting mau dijual sudah ada rencana mau jual genting," katanya.
Sang ibu yang bernama Paliyem sudah tidak tahan dengan kelakuan sang anak. Kemudian dia memutuskan melaporkan sang anak untuk memberikan efek jera. Polisi pun menetapkannya DRS sebagai tersangka karena alat bukti dinilai cukup.
ADVERTISEMENT
"Yang bersangkutan juga sudah mengakui bahwa memang melakukan hal tersebut untuk memenuhi kebutuhannya termasuk itu memberikan hadiah ke pacar dengan menjual-menjual itu (perabotan)," katanya.
Ihsan mengatakan pihaknya tetap akan memproses kasus ini. Namun, apabila sang ibu berubah pikiran dan mencabut laporan maka kasus akan dihentikan.
"Dalam perjalanannya kalau hari ini ataupun besok kalau ibunya mau cabut laporan kasusnya kita hentikan karena ini delik aduan. Sekali lagi delik aduan," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kanit Reskrim Polsek Pundong, Ipda Heru Pracoyo, membeberkan awal mula peristiwa ini terjadi. Dijelaskan bahwa ayah pelaku ini telah meninggal beberapa waktu lalu. Hal itu, membuat Paliyem (53) ibu pelaku harus bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) di Kecamatan Kasihan, Bantul dan tinggal di sana.
ADVERTISEMENT
"Anaknya (pelaku) itu tinggal di rumah (orang tuanya) sendiri kerja ngojek sepeda motor (ojol) itu di terminal giwangan," kata Heru dihubungi, Selasa (23/11).
Namun, pelaku ini tidak bisa bekerja sebagai ojek lagi lantaran motornya digadaikan oleh temannya. Bukannya berusaha bagaimana caranya bisa bekerja, pelaku malah mulai kenal dengan perempuan.
Perkenalan itu tampaknya justru menjerumuskan DRS dalam dunia kriminal. Sekitar 14 Oktober dia mulai menjual perabotan rumah mulai dari meja, kursi, hingga lemari.
"Ibunya tidak tahu karena tinggal di tempat dia kerja," ujarnya.
Puncaknya, pada 7 November, genting rumah orang tuanya pelaku turunkan. Genting pun sudah naik truk untuk dijual tetapi berhasil dicegah warga.
"Ibunya dikabari lalu pulang," katanya.
Usut punya usut, tabiat buruk pelaku ini memang sudah dirasakan sang ibu. Dia pun bekerja tanpa memberitahukan alamat tempatnya bekerja kepada pelaku. Alasannya, dikhawatirkan pelaku akan membuat ulah. Baik Paliyem, warga hingga RT sebenarnya telah sering menasihati pelaku.
ADVERTISEMENT
"Kebangetan itu anak. Nah itu orang tuanya sudah bilang selama ini dari dia sendiri dari keluarga dari pak RT sudah menasihati tetap nggak bisa, minta intinya dilanjutkan (proses hukum)," ujarnya.