Alat Milik LIPI Ini Diyakini Bisa Atasi Limbah Medis Jarum Suntik Vaksinasi

11 Februari 2021 11:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas mensterilkan "wheeled bin" atau wadah limbah beroda berisi limbah medis infeksius menggunakan cairan disinfektan di PT Jasa Medivest Plant, Plant Dawuan, Karawang, Jawa Barat. Foto: Muhamad Ibnu Chazar/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas mensterilkan "wheeled bin" atau wadah limbah beroda berisi limbah medis infeksius menggunakan cairan disinfektan di PT Jasa Medivest Plant, Plant Dawuan, Karawang, Jawa Barat. Foto: Muhamad Ibnu Chazar/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Limbah medis jadi salah satu permasalahan baru di tengah pandemi COVID-19. Banyaknya alat medis hingga APD yang hanya sekali pakai membuat pemerintah kini dihadapkan pada permasalahan menumpuknya limbah medis yang rawan menimbulkan kontaminasi penyakit.
ADVERTISEMENT
Menjawab permasalahan tersebut, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui koordinasi Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) mengembangkan Alat Penghancur Jarum Suntik (APJS) generasi kedua.
Kepala LIPI Laksana Tri Handoko mengatakan, inovasi ini dilakukan LIPI sebagai suatu langkah dalam menghasilkan kekayaan intelektual yang berguna dalam membantu penanganan masalah limbah medis yang jadi masalah baru di masa pandemi.
"Sebagai contoh adalah APJS yang telah diriset oleh Peneliti Pusat Penelitian Fisika LIPI, Bambang Widiyatmoko. Paten APJS generasi satu terbit pada tahun 2008, kemudian dilisensikan kepada industri," ujar Tri dalam pembukaan talkshow virtual APJS: Solusi Teknologi untuk Masalah Limbah Medis, Kamis (11/2).
Ade Yunus, pendiri kelompok lingkungan Bank Sampah Sungai Cisadane (Banksa Suci), memegang jarum suntik yang dibuang saat dia mengumpulkan limbah medis di sungai Cisadane di Tangerang, Banten. Foto: WILLY KURNIAWAN/REUTERS
Inovasi APJS itu ada pada metode elektroda geser dan sistem self-heating yang berguna untuk menghancurkan bagian metal jarum suntik, serta merusak tabung jarum agar tidak dapat dipergunakan kembali.
ADVERTISEMENT
Meski banyak memunculkan permasalahan baru, Tri menuturkan para peneliti di LIPI melihat pandemi berdasarkan perspektif lain. Dari kejadian saat ini,para peneliti jadi memahami makna besar dari riset akan terwujudnya sebuah teknologi baru yang nantinya memudahkan kerja manusia di bidang apa pun.
Tri mengatakan, kemampuan riset pada tahun lalu sangat berharga bagi LIPI saat ini, khususnya untuk membantu pemerintah dalam menciptakan sejumlah solusi terkait penanganan pandemi. Salah satunya melalui Alat Penghancur Jarum Suntik generasi kedua ini.
"Di masa-masa pandemi seperti ini berbagai tabungan inilah yang menjadi modal dasar untuk menciptakan berbagai solusi dalam menghadapi masalah yang kita hadapi," ucap Tri.
Agar proses produksinya berjalan dengan baik, LIPI turut menggandeng sejumlah mitra industri untuk memastikan teknologi yang mereka ciptakan nantinya dapat dirasakan secara luas.
Petugas membenahi "wheeled bin" atau wadah limbah beroda untuk membawa limbah medis di PT Jasa Medivest, Plant Dawuan, Karawang, Jawa Barat. Foto: Muhamad Ibnu Chazar/ANTARA FOTO
Untuk memaksimalkan hasilnya, mitra industri telah dilibatkan oleh para peneliti sejak proses riset dilakukan. Keterlibat mitra industri memiliki andil besar dalam proses pematangan hasil riset yang sebelumnya telah diteliti oleh para peneliti LIPI.
ADVERTISEMENT
"Menurut kami, dari pengalaman kami pelibatan mitra industri sejak awal pengembangan produk itu akan memudahkan. Tidak hanya memudahkan, tetapi juga mampu meningkatkan karena terjadi proses cek and ricek dari proses penelitian itu sendiri, sehingga mampu mempercepat pematangan hasil riset yang sedang diteliti oleh teman-teman kami," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Menristek Bambang Brodjonegoro berharap penelitian LIPI ini dapat membantu menangani permasalahan limbah medis di tengah penanganan pandemi COVID-19.
"Niat kami ingin berkontribusi pada penanganan COVID-19, termasuk efek yang ditimbulkan yaitu limbah medisnya. Kami harapkan keberadaan APJS generasi kedua ini membantu untuk bisa secepat mungkin menghilangkan limbah jarum suntik, sehingga tidak ada lagi limbah yang mengganggu lingkungan," kata Bambang.