Alert! Kasus Mingguan Corona RI Naik 20,6% dalam Sepekan

12 Januari 2021 20:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prof Wiku Adisasmito. Foto: BNPB
zoom-in-whitePerbesar
Prof Wiku Adisasmito. Foto: BNPB
ADVERTISEMENT
Penambahan kasus positif virus corona di Indonesia dalam sepekan terakhir mencapai 9-10 ribu kasus. Angka ini merupakan yang tertinggi selama 10 bulan pandemi corona melanda Indonesia.
ADVERTISEMENT
Satgas COVID-19 menyampaikan penambahan 9-10 ribu kasus corona ini turut berkontribusi pada kenaikan kasus mingguan hingga 20 persen.
"Per 10 Januari, terjadi kenaikan kasus 20,6 persen dibanding pekan sebelumnya. Ini angka yang cukup besar," kata juru bicara Satgas COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (12/1).
"Sebagai pembanding, minggu sebelumnya terjadi kenaikan kasus hanya sekitar 7,9 persen. Hal ini tentunya dikontribusikan penambahan kasus harian yang angkanya sangat besar 9-10 ribu," lanjut dia.
Sejumlah petugas tenaga kesehatan menjemur pelindung wajah yang telah didekontaminasi di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran di Jakarta, Kamis (12/11/2020). Foto: M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO
Wiku kemudian membeberkan 5 provinsi dengan kenaikan kasus positif COVID-19 tertinggi dalam sepekan terakhir.
DKI Jakarta menjadi provinsi dengan kenaikan kasus positif terbanyak menurut data Satgas per 10 Januari 2021.
"Kenaikan kasus dikontribusikan 5 daerah dengan kenaikan tertinggi. Pertama DKI Jakarta, disusul Jawa Barat, Kalimantan Timur, Jawa Timur dan Jawa Tengah," tutur Wiku.
ADVERTISEMENT
"DKI Jakarta minggu ini naik 3.562 kasus, sebagai perbandingan minggu lalu DKI hanya naik 502 kasus dalam satu minggu. Artinya terjadi perkembangan yang lebih buruk, ditandai kasus mingguan yang naik 7 kali lipat," tegas dia.
Sementara Jabar naik 2.196 kasus, Kaltim naik 696 kasus, Jatim naik 639 kasus, dan Jateng naik 484 kasus.
"Adanya kebijakan PPKM diharapkan dapat menekan penambahan kasus agar tak terjadi lagi di minggu berikutnya. Mari pantau 1-2 minggu ke depan, semoga dengan disiplin penerapan pembatasan kebijakan penularan dapat menurun," tutup Wiku.