Ali Kalora Tewas, Komisi III Minta TNI-Polri Tumpas ke Akar-akarnya

19 September 2021 17:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
eye-off
Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?
Satu pucuk senjata api M16 dan bom ditemukan di lokasi tewasnya dua teroris Poso Ali Kalora dan Jaka Ramadhan, usai kontak tembak di Wilayah Pegunungan Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sabtu (18/9). Foto: admin
Satu pucuk senjata api M16 dan bom ditemukan di lokasi tewasnya dua teroris Poso Ali Kalora dan Jaka Ramadhan, usai kontak tembak di Wilayah Pegunungan Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sabtu (18/9). Foto: admin
ADVERTISEMENT
Pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Kalora bersama anggotanya Jaka Ramadhan berhasil ditembak mati dalam insiden baku tembak dengan aparat TNI-Polri di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
ADVERTISEMENT
Merespons hal ini, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mengapresiasi kinerja Polda Sulteng. Menurut Sahroni, melumpuhkan pimpinan teroris bukanlah langkah yang mudah.
“Akhirnya salah satu pentolan atau pimpinan kelompok teroris MIT Ali Kalora yang dikenal kejam dan sadis berhasil dilumpuhkan serta ditembak mati setelah beberapa tahun lamanya menjadi daftar teroris yang paling dicari pihak kepolisian. Tentu aksi ini tidak mudah, butuh kehati-hatian dan kecermatan," kata Sahroni kepada wartawan, Minggu (19/9).
"Sehingga saya ingin menyampaikan apresiasi yang luar biasa kepada para anggota TNI-Polri yang masuk ke dalam Satgas Madago Raya dan Kapolda Sulteng karena berhasil menjalankan operasi ini dengan sangat baik," tambahnya.
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni. Foto: DPR RI
Sahroni meminta kepada aparat untuk segera menangkap 4 DPO lainnya. Jangan sampai MIT diberikan waktu membangun kembali organisasinya dan mempunyai pimpinan baru.
ADVERTISEMENT
“Saat ini Satgas Madago masih mengejar 4 DPO lainnya yang sempat kabur. Nah, ini kita harus gerak cepat menangkap mereka. Jangan berikan celah atau waktu kepada organisasi teroris ini untuk membangun kembali organisasinya dan menghadirkan pemimpin baru. Harus kita basmi hingga ke akar-akarnya," beber Bendum DPP NasDem ini.
Lebih lanjut, Sahroni menekankan bahwa lumpuhnya pimpinan MIT juga diharapkan akan berdampak pada melemahnya organisasi tersebut untuk kembali menjalankan aksi terornya.
“Dengan ditembak matinya pimpinan kelompok teroris tersebut, tentu hal ini akan berdampak langsung pada melemahnya kelompok itu untuk menjalankan aksi-aksi kejamnya, karena mereka sudah kehilangan pimpinan besarnya,” tandas legislator dapil Priok ini.
Polisi memperlihatkan sejumlah barang bukti hasil kontak tembak antara Satgas Madago Raya dengan kelompok teroris MIT Poso di Mapolres Parigi Moutong di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Minggu (19/9). Foto: Mohamad Hamzah/ANTARA FOTO