'Aliansi Bali Tidak Diam' Kecam Brosur Ajakan Menjarah di Demo Tolak Omnibus Law

21 Oktober 2020 16:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Brosur Aksi Penjarahan Di Depan Kantor Demokrat Bali Tolak Omnibus Law. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Brosur Aksi Penjarahan Di Depan Kantor Demokrat Bali Tolak Omnibus Law. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Aliansi Bali Tidak Diam angkat suara dengan beredarnya brosur ajakan menjarah di demo tolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja.
ADVERTISEMENT
Brosur ini ditempel di tiang listrik depan Gedung Partai Demokrat Bali. Di brosur tersebut ada terpampang nama Bali Aksi Tidak Diam.
"Aksi Nasional, bergerak bersama Batalkan Omnibus Law, BEM bersama rakyat Bali bergerak. Mari kita kumpul untuk melakukan aksi unjuk rasa terhadap pemerintah. Serang, hancurkan, jarah, dan bakar, #Balitidakdiam #mositidakpercaya," demikian isi brosur tersebut seperti dilihat kumparan, Rabu (21/10).
Jubir Aliansi Bali Tidak Diam, Abror Torik Tanjilla, mengatakan memang pihaknya membuat brosur ajakan demo tolak Omnibus Law, Kamis (22/10) besok. Namun, brosur Bali Tidak Diam berbeda dengan ajakan aksi penjarahan.
"Memang benar Aliansi Bali Tidak Diam menyebarkan poster ajakan aksi untuk tanggal 22 Oktober 2020. Poster dari aliansi Bali Tidak Diam disebarkan pada hari Selasa (19/10) kemarin. Hal yang perlu diketahui adalah ciri-ciri dari poster yang dibuat dan disebarkan oleh Aliansi Bali Tidak Diam hanya terdiri atas 2 warna yaitu hitam dan putih dan tidak pernah ada narasi ajakan melakukan aksi kerusuhan seperti poster yang dituduhkan kepada kami aliansi Bali Tidak Diam," kata Abror dalam keterangan persnya.
Brosur Aksi Penjarahan Di Depan Kantor Demokrat Bali Tolak Omnibus Law. Foto: Dok. Istimewa
Abror menjelaskan justru poster Bali Tidak Diam banyak ditemukan telah rusak.
ADVERTISEMENT
"Namun anehnya, poster dari Aliansi Bali Tidak Diam baru 1 jam dipasang, sudah banyak yang dilepas dan sengaja dirusak oleh oknum-oknum tidak dikenal. Terbukti dari poster-poster Aliansi Bali Tidak Diam dirobek-robek setelah dilepas dari lemnya," kata dia.
Aksi Bali Tidak Diam mengeluarkan tiga pernyataan atas brosur ajakan menjarah tersebut, yakni :