Alur Pemeriksaan Rapid Test Corona di Jakarta

26 Maret 2020 12:21 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas medis mengecek kesehatannya dengan mengambil sampel darah dengan metode rapid test (pemeriksaan cepat) di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi Foto: ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
zoom-in-whitePerbesar
Petugas medis mengecek kesehatannya dengan mengambil sampel darah dengan metode rapid test (pemeriksaan cepat) di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi Foto: ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
ADVERTISEMENT
Pemerintah pusat telah menyiapkan alat rapid test untuk melakukan tes virus corona. Provinsi DKI menjadi salah satu penerima alat rapid test ditambah dengan bantuan dari swasta. Mengingat jumlah terbesar kasus ada di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI Jakarta pun menjelaskan alur rapid test yang dilakukan di wilayahnya. Dikutip dari laman resmi Pemprov DKI, pertama pihak Pemprov akan menentukan kriteria kontak erat risiko rendah atau tinggi atau orang dalam pemantauan (ODP).
Pengelompokan kriteria ini dilakukan dengan mengisi formulir PE oleh puskesmas dan rumah sakit. Kemudian akan ada komunikasi risiko dan penjelasan prosedur tes kepada calon orang yang akan melakukan tes.
"Pemeriksaan rapid test dengan sampel darah," dikutip laman resmi Pemprov DKI, Kamis (26/3).
Kemudian rapid test akan dilakukan. Ada dua kemungkinan hasil. Pertama yakni positif dan negatif.
Pemprov DKI Jakarta terima rapid test dan masker. Foto: Instagram/@aniesbaswedan
Jika hasilnya positif, maka akan dilakukan pemeriksaan lanjutan dengan test swab. Kemudian pasien akan diminta untuk melakukan isolasi mandiri atau isolasi di shelter selama 14 hari. Selanjutnya pasien akan melakukan pemeriksaan PCR.
ADVERTISEMENT
Namun jika hasilnya negatif, maka akan diminta untuk isolasi mandiri selama 14 hari karena pasien dianggap infeksius. Setelah melakukan isolasi, jika ternyata kondisi memburuk, maka orang yang melalukan test itu akan dirujuk ke rumah sakit.
Sementara jika kondisi stabil dan tak memburuk, maka rapid test akan dilakukan 1 kali lagi. Rapid test kedua akan dilakukan di hari ke-7 atau ke-10 setelah test pertama.
Pemprov DKI Jakarta terima rapid test dan masker. Foto: Instagram/@aniesbaswedan
Kemudian, dari hasil rapid test kedua, jika hasilnya positif pasien akan dirujuk untuk melakukan pemeriksaan PCR.
Sementara jika pasien negatif dalam pemeriksaan kedua, maka dinyatakan tak terinfeksi corona.
Untuk tahap awal, Pemprov DKI Jakarta mendapatkan 502 kit rapid test dari Kementerian Kesehatan. Alat ini langsung digunakan saat Dinkes dan Kemenkes melakukan tracing terhadap warga yang kontak dengan pasien positif. Rapid test tahap awal dilakukan di Jakarta Selatan.
Ilustrasi Rapid test COVID-19. Foto: Dok. Pemprov Jabar
Kemudian, Pemprov DKI Jakarta mendapatkan bantuan 100 ribu kit rapid test dari Yayasan Buddha Tzu Chie Indonesia. Kit bantuan ini sudah didistribusikan pada Rabu (25/3) malam. Tapi tidak disebutkan didistribusikan ke mana saja.
ADVERTISEMENT
"Seratus ribu alat rapid test COVID-19 sudah didistribusikan ke Puskesmas dan RSUD di seluruh wilayah DKI Jakarta, kemarin malam (24/3)," tulis Pemprov DKI.
Kadis Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, alat rapid test yang diterima dari Kemenkes dan bantuan swasta berbeda jenis. Alat Kemenkes menggunakan darah kapiler saat pemeriksaan, sedangkan bantuan swasta menggunakan whole blood. Untuk itu perlu penyesuaian dan sosialisasi kepada para petugas yang akan melakukan tes ke masyarakat.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!