Alvin Lie soal Sriwijaya Air SJ 182 Diparkir Lama: Perawatan Tetap Rutin

10 Januari 2021 16:11 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pesawat Sriwijaya Air Foto: Dok. Sriwijaya Air
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pesawat Sriwijaya Air Foto: Dok. Sriwijaya Air
ADVERTISEMENT
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh di perairan dekat Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Sabtu (10/1). Pesawat ini sempat diparkir cukup lama pada 23 Maret-23 Oktober 2020.
ADVERTISEMENT
Hal itu terlihat dari data flight radar. Pesawat baru terbang kembali dari Surabaya tapi arahnya tidak tercantum.
Setelah itu, pesawat ini rutin terbang hingga akhirnya jatuh di Kepulauan Seribu kemarin.
Data terbang pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Foto: Dok. Flightradar
Bagaimana analisis pengamat penerbangan Alvin Lie terkait hal ini?
Kata Alvin, di masa pandemi COVID-19, memang banyak pesawat yang diparkir. Sebabnya bisa ada dua, jumlah penumpang yang terus menurun atau menunggak biaya sewa.
"Iya diparkir panjang. Maskapai-maskapai lain juga ada yang diparkir. Bahkan sampai sekarang ada maskapai lain yang diparkir di Semarang," kata Alvin kepada kumparan, Minggu (10/1).
Namun bukan berarti selama diparkir itu, pesawat dibiarkan begitu saja. Tetap ada perawat sesuai regulasi yang ditetapkan Kementerian Perhubungan.
ADVERTISEMENT
"Kan ada prosedurnya ketika akan diparkir. Misalnya minyak-minyak dikeringkan, kemudian kaca ditutup supaya karet-karetnya tidak kering," ungkap dia.
Kemudian, lanjut dia, setiap minggu sekali mesin dibersihkan. Saluran udara ditutup supaya tak ada serangga dan debu masuk.
"Jadi bukan diparkir ditinggal begitu saja," jelasnya.
Alvin juga menanggapi peringatan yang sempat dikeluarkan otoritas penerbangan AS terkait Boeing 737, jenis pesawat Sriwijaya Air S182. Mereka mengingatkan potensi korosi ketika pesawat terlalu lama diparkir.
Komisioner Ombudsman Alvin Lie Foto: Ainul Qalbi/kumparan
Korosi ini dikhawatirkan bisa menimbulkan potensi kegagalan mesin ganda.
"Sejak kemarin FAA ngomong itu, sebenarnya bukan barang baru. Semua sudah melakukan prosedur itu. Ini pesawat sejak akhir Oktober juga sudah dibawa terbang tiap hari. Ngapain nunggu 2 bulan lebih baru jatuh?" tegas dia.
ADVERTISEMENT
Alvin menjelaskan, yang diparkir lama bukan hanya pesawat ini. Boeing 737 Max juga diparkir sejak kecelakaan Lion Air pada 2018 lalu di Karawang.
"Ketika akan diaktifkan lagi ada prosedurnya juga. Kemudian dapat sertifikasi dari Kemenhub dan juga diawasi perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi kan kalau pesawat enggak layak terbang enggak mau bayar juga," tutupnya.