Amien: Jika Konsep Prabowo Disepakati Jokowi, Ayo Bagi 55-45 Kekuasaan

20 Juli 2019 17:43 WIB
Dewan Pembina BPN Prabowo-Sandi, Amien Rais penuhi panggilan sebagai saksi dugaan makar, di Polda Metro Jaya. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dewan Pembina BPN Prabowo-Sandi, Amien Rais penuhi panggilan sebagai saksi dugaan makar, di Polda Metro Jaya. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais, kembali berbicara mengenai rekonsiliasi antara Jokowi dengan Prabowo Subianto yang bertemu Sabtu (13/7) lalu. Pertemuan itu pula yang membuatnya menemui Prabowo pada Selasa (16/7).
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan dengan Prabowo itu, Amien mengaku berbicara rencana rekonsiliasi secara keseluruhan, termasuk kemungkinan berkoalisi dengan pemerintah.
Amien menekankan ke Prabowo untuk membuat sebuah platform dan program yang jelas jika ingin masuk ke dalam pemerintahan Jokowi. Termasuk menyesuaikan dengan visi-misi yang selama ini digaungkan Prabowo tentang kedaulatan pangan dan energi.
"Saya bilang kalau mau rekonsiliasi tentukan dulu platformnya, mau diapakan Indonesia ini. Prabowo sudah bicara di mana-mana pentingnya kedaulatan pangan, energi, tanah, dan air," kata Amien di sebuah acara di Gedung Dakwah, Jakarta Pusat, Sabtu (20/7).
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di dalam gerbong kereta MRT di Jakarta, Sabtu (13/7). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Amien menyebut apabila platform yang ditawarkan Prabowo disepakati Jokowi, maka langkah selanjutnya adalah pembagian kekuasaan yang menguntungkan. Namun, apabila hal itu tak tercapai, maka Amien meminta Prabowo untuk kembali menjadi oposisi saja.
ADVERTISEMENT
"Kalau itu (platform Prabowo) disepakati, misalnya disepakati, ayo bagi 55-45 (kekuasaan) itu masuk akal. Kalau sampai disepakati, berarti rezim ini balik kanan sudah jalan akalnya. Tapi ini kan enggak mungkin. Kalau mungkin alhamdulillah, negeri ini bisa kokoh sekali karena ide Prabowo akan dilaksanakan. Tapi kalau tidak mau, ya sudah kita di luar, oposisi," tambah Amien.
Di sisi lain, menurut Amien, sungguh tak masuk akal jika secara tiba-tiba partai pendukung Prabowo masuk koalisi pemerintahan tanpa dasar yang jelas. Jika itu terjadi, maka Amien menduga ada pihak yang memang bermimpi untuk menjadi seorang menteri.
"Sungguh aib kalau ada partai pendukung 02, tiba-tiba menyebrang hanya karena satu kursi (menteri) ecek-ecek, kemudian dosanya dua. Kalau hanya embel-embel berarti si menteri embel-embel berkolaborasi dengan rezim yang selama ini kita kritik karena terlalu mementingkan orang berada. Dosanya dipikul bareng oleh menteri ecek-ecek," tegas Amien.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Amien meminta segenap pendukung Prabowo untuk terus semangat mengawal cita-cita perjuangan. Sebab, menurut Amien, jika konsep Prabowo diterima pemerintah, maka kesempatan Indonesia untuk maju masih terbuka lebar.
"Insyaallah negeri ini masih punya masa depan yang bagus," tutupnya.