Amien Rais: Jangan Sampai Pengangguran Meluas Dianggap New Normal

25 Mei 2020 12:16 WIB
comment
12
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais saat Rapat Kerja Nasional PAN Tahun 2019 di Millennium Hotel, Jakarta Pusat, Sabtu (7/12). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais saat Rapat Kerja Nasional PAN Tahun 2019 di Millennium Hotel, Jakarta Pusat, Sabtu (7/12). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Amien Rais angkat bicara soal rencana pemberlakuan new normal setelah PSBB dilonggarkan pemerintah. Amien mengingatkan, cara hidup new normal agar terhindar dari virus corona sebenarnya wajar dilakukan.
ADVERTISEMENT
Namun, ia mengingatkan pemerintah, jangan sampai new normal berdampak buruk pada kehidupan masyarakat khususnya di bidang ekonomi. Amien meminta pemerintah untuk berjuang sekuat tenaga agar meski new normal berlaku ekonomi Indonesia akan tetap baik.
"Tapi kalau kemudian bahwa pengangguran meluas itu new normal, kerusuhan desa dan kota karena perut lapar new normal, nambah utang terus juga new normal, lantas semakin hancur ekonomi negara kita new normal, nah itu yang saya kira sudah kebablasan ya," ujar Amien melalui akun Instagramnya yang dikutip kumparan, Senin (25/5).
Amien mengingatkan, jangan sampai masyarakat menganggap normal sebuah kondisi yang jelas-jelas sudah salah. Misalnya, jika pemerintah gagal mengatasi pengangguran dan hal tersebut dianggap normal.
ADVERTISEMENT
Mantan Ketua MPR ini mengajak kepada masyarakat luas untuk lebih kritis dan pintar dengan hal apa pun yang nantinya dimunculkan sebagai sebuah konsep new normal oleh pemerintah.
"Jadi marilah kita jadi bangsa yang cerdas para pemimpinnya juga harus lebih cerdas lagi, maaf ya, karena kita ini betul-betul dalam suasana yang sangat berat ya jangan dihibur dengan new normal yang tidak normal," kata Amien.
Lebih lanjut, ia menyebut, menurut sejumlah peneliti, makna new normal saat wabah virus corona yang sesungguhnya adalah kembali pada kehidupan normal dengan standar dan poin rujukan yang berbeda dengan sebelumnya.
Tapi, sejauh ini, Amien menilai hal tersebut belum dilakukan dengan baik oleh pemerintah,
"Karena apa yang normal itu biasanya ada standarnya, ada norma-norma, ada pola-pola yang reguler, dan tentu ada poin rujukan referensi, ini nggak ada sama sekali," ucap Amien.
ADVERTISEMENT
=====
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
**
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.