Amien Rais: Moeldoko Tak Berani Jadi Ketum Demokrat Tanpa Kedipan dari 'Lurah'

13 Maret 2021 21:48 WIB
comment
25
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Amien Rais saat memberikan pernyataan terkait tewasnya 6 pengawal Rizieq Syihab. Foto: YouTube/Amien Rais Official
zoom-in-whitePerbesar
Amien Rais saat memberikan pernyataan terkait tewasnya 6 pengawal Rizieq Syihab. Foto: YouTube/Amien Rais Official
ADVERTISEMENT
Pendiri Partai Ummat Amien Rais menanggapi kisruh dualisme kepemimpinan Partai Demokrat, usai Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko jadi ketua umum versi KLB Deli Serdang yang digagas sejumlah pendiri partai.
ADVERTISEMENT
Amien berpandangan, Moeldoko tidak akan berani mengambil alih Demokrat jika tak disokong kekuatan yang kuat. Yang kemudian, ia menyebut sesosok orang yang disebut sebagai 'Lurah'.
Sosok 'Lurah' itu menurut Amien yang kemungkinan memberikan izin kepada Moeldoko untuk menjadi Ketum Demokrat. Pak Lurah seringkali dirujuk kepada Jokowi oleh politikus di Indonesia.
"Saya khusus Moeldoko saja ini, ini kan sesuatu yang luar biasa. Saya tidak yakin Moeldoko berani seberani itu tanpa kerlingan atau kedipan dari 'Lurah' kita itu. Jadi sampai sekarang belum terucapkan satu patah kata pun," kata Amien dalam keterangan video, Sabtu (13/3).
Amien memang tidak merinci siapa sosok 'Lurah tersebut'. Namun, dia menyayangkan hingga saat ini Presiden Jokowi belum merespons kisruh Demokrat yang melibatkan Moeldoko, sebagai salah satu bawahan terdekatnya di Istana.
ADVERTISEMENT

Jokowi Dinilai Tak Berani Copot Moeldoko

Presiden Joko Widodo menyambut kedatangan Amien Rais bersama rombongan di Istana Presiden, Selasa (9/3). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
Tak hanya itu, Amien menyebut sudah banyak pihak yang sudah mendorong Jokowi untuk mencopot Moeldoko dari jabatannya di KSP. Namun, Jokowi dinilai tak akan bergeming karena hubungan dirinya dengan eks Panglima TNI itu sangat dekat.
"Semua mengatakan, baik yang tadinya mendukung Pak Jokowi pun mengatakan ya kalau yang oposisi jelas. Tapi yang mendukung itu mengatakan tolong itu cepat dilepas dari jabatan KSP itu, supaya tidak mengotori rezim Jokowi," tegas Amien.
"Tetapi saya kira kalau seseorang sangat dekat itu sudah saling menutup, saling dukung. Sehingga kalau satu jatuh temannya juga akan jatuh," sambungnya.
Karena itu, ia menilai Jokowi saat ini sedang dihadapkan pada dilema antara politik dan kewajiban moral.
Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko melambaikan tangan usai memberi keterangan pers di kediamannya kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (3/2/2021). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
"Jadi (kisruh Demokrat) ini memang dilema politik dan moral yang luar biasa," tandas dia.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, DPP Demokrat di bawah Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum terhadap para penggagas KLB di Deli Serdang, Sumut, ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Namun, di sisi lain, kubu Moeldoko justru mempertanyakan konsistensi sikap kubu AHY. Sekjen Demokrat kubu Moeldoko, Jhoni Allen Marbun, menyebut menyebut laporan oleh kubu AHY hanyalah sebuah rekayasa.
"Iya kan setiap orang kan berhak melapor itu membuktikan, kan enggak bisa kita larang. Itu menunjukkan kepanikan. Bilang KLB abal-abal kenapa (gugat). Mereka kan sudah melapor ke semuanya," kata Jhoni.
***
Saksikan video menarik di bawah ini: