Amirul Hajj Genjot Bimbingan Haji Demi Kemabruran Sosial Jemaah

2 Agustus 2019 13:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menag Lukman Hakim Saifuddin rapat dengan delegasi Amirul Hajj di Mekkah. Foto: Media Center Haji/Bahauddin
zoom-in-whitePerbesar
Menag Lukman Hakim Saifuddin rapat dengan delegasi Amirul Hajj di Mekkah. Foto: Media Center Haji/Bahauddin
ADVERTISEMENT
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin sebagai Amirul Hajj akan meningkatkan bimbingan haji kepada jemaah Indonesia di Tanah Suci. Tujuannya adalah demi mencapai kemabruran sosial yang berguna, tidak hanya bagi jemaah, tapi juga bagi Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan Lukman usai rapat internal delegasi Amirul Hajj di Kantor Urusan Haji Makkah, Arab Saudi, Kamis (1/7). Lukman mengatakan, delegasi Amirul Hajj akan menggenjot bimbingan ibadah kepada para jemaah di berbagai sektor pemondokan Makkah.
"Kita menyepakati anggota delegasi Amirul Hajj akan mengunjungi sektor-sektor, hotel-hotel yang didiami oleh jemaah untuk menyampaikan motivasi, manasik haji, bimbingan yang perlu ditekankan kepada jamaah haji kita terkait dengan penyelenggaraan haji tahun ini," kata Lukman kepada Media Center Haji.
Amirul Hajj bertugas mengawasi pelaksanaan dan pelayanan bagi jemaah haji Indonesia di tanah suci. Delegasi Amirul Hajj terdiri dari 15 orang pemuka agama dari berbagai organisasi Islam di tanah air.
Suasana rapat Menag Lukman Hakim Saifuddin dengan delegasi Amirul Hajj di Mekkah. Foto: Media Center Haji/Bahauddin
Lukman menjelaskan, para delegasi dan konsultan ibadah akan memberikan bimbingan ibadah selama dua jam setiap pagi kepada jemaah. Para konsultan akan bekerja memotivasi ibadah dan pengetahuan perhajian jemaah demi kemabruran haji. Menurutnya, yang perlu ditekankan justru adalah kemabruran sosial.
ADVERTISEMENT
"Kemabruran secara sosial itu yang perlu lebih ditekankan. Karena kemabruran itu dampaknya yang lebih diharapkan ketika jamaah haji kita kembali ke tanah air, ke daerahnya masing-masing. Sehingga mampu menebarkan kemaslahatan bagi masyarakat dan lingkungannya," ujar Lukman.
Menurut Helmi Hidayat, salah satu konsultan ibadah haji Indonesia, tujuan haji sebenarnya adalah agar manusia memahami dirinya sendiri, dan tujuan penciptaannya. Dalam wukuf di Arafah, jemaah haji bisa berkontemplasi tentang hal ini, sehingga menjadikannya manusia yang lebih baik. Inilah, kata Helmi, yang disebut kemabruran sosial.
Suasana jemaah haji di masjidil haram. Foto: Denny Armandhanu/kumparan
"Jika manusia tahu siapa dirinya, pasti dia akan berbuat baik kepada manusia -- karena Allah tentu saja. Inilah yang oleh Menag disebut sebagai kemabruran sosial," ungkap Helmi saat dihubungi kumparan.
ADVERTISEMENT
Dosen UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, ini menuturkan kemabruran sosial juga berarti jemaah mencapai makna sejati dari haji, yaitu kemanusiaan. Karena hal inilah, prosesi haji menjadi tercederai jika jemaah menyakiti orang lain selama proses perhajian, terlebih lagi jika haji tidak memberikan dampak bagi kehidupannya di tanah air.
Helmi memisalkan, "Jangan kita pergi haji menyewa orang supaya kita mencium Hajar Aswad. Tujuan haji adalah mendekatkan diri kepada Allah, kenapa kita menyengsarakan orang yang sedang tawaf karena kita menyewa bodyguard?" ucap dia. "Kita berbuat baik, haji bagus semua, mulai dari tawaf, sa'i, tetapi setelah pulang korupsi. Korupsi itu kan melawan kemanusiaan."