Anak-anak Main di Luar Abai Protokol Corona Berpotensi Picu Klaster Keluarga

7 September 2020 17:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi virus corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi virus corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Klaster keluarga kini menjadi salah satu penularan corona yang wajib diperhatikan. Anggota keluarga yang beraktivitas di luar rumah bisa saja menulari anggota keluarga lain, termasuk virus yang dibawa anak-anak.
ADVERTISEMENT
"Bisa juga anak-anak yang main di sekitar keluarga, di sekitar lingkungan, datang membawa virus [corona] dan menulari ke yang lain, itu yang terjadi," ujar Sekjen Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia - PDP, dr Erlang Samoedro, dalam talkshow 'Klaster Keluarga dan Cara Menanganinya' di Graha BNPB, Senin (7/9).
Ilustrasi corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
Seorang anak yang masih memiliki imunitas kuat tak akan menyadari sudah ada virus di dalam tubuhnya. Ketika anak itu pulang bermain dan kontak dengan anggota keluarga yang rentan seperti lanjut usia dan comorbid, itu akan membahayakan.
"Saran untuk deteksi awal, ketika kita merasa ada gejala, ada demam, batuk, pilek, nyeri badan, nyeri otot dan lain-lain, diare, cepat ke layanan kesehatan untuk diperiksa lebih lanjut apakah terkena atau tidak. Ketika kita merasa punya gejala, hindari kontak dengan keluarga," tutur Erlang.
ADVERTISEMENT
Senada dengan Erlang, analis dan penulis @pandemictalks, Firdza Radiany, mengungkap penyebab klaster keluarga bisa terjadi. Salah satunya membiarkan anak bermain tanpa protokol (masker, menjaga jarak, mencuci tangan).
"Membiarkan anak-anak bermain bersama di dalam kompleks (tanpa protokol). Karena anak ini, dalam jurnal ilmiah, terbukti berperan sebagai pembawa virus," tutur Firdza.
***