Analisis BMKG soal Gempa 5,2 Magnitudo di Pangandaran
ADVERTISEMENT
Gempa bumi berkekuatan 5,2 magnitudo menggetarkan wilayah Pangandaran , Jawa Barat, Selasa (19/5). Gempa terjadi sekitar pukul 17.00 WIB.
ADVERTISEMENT
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menujam di bawah Lempeng Eurasia," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam keterangan tertulisnya.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme naik (thrust fault)," tambahnya.
BMKG mengatakan, sejumlah daerah di Jawa Barat merasakan getaran gempa tersebut. Mulai dari Kabupaten Sukabumi, Tasikmalaya, Ciamis, Parompong, Puncak, Cisarua, Sagaranten, Kabupaten Bandung, dan Cilacap.
ADVERTISEMENT
"Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut," ucap Rahmat.
BMKG menambahkan, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Mereka juga belum mencatat adanya aktivitas gempa susulan hingga pukul 18.00 WIB.
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," tutur Rahmat.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, atau pun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tutup Rahmat.
***
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona