Analisis BMKG soal Gempa 6,3 M di Bangkalan, Jatim
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Gempa yang terjadi di Bangkalan dengan kedalaman 641 km ini tidak berpotensi tsunami. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menjelaskan, gempa bumi ini memiliki pergerakan normal/turun (normal fault).
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dalam, akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah lempeng Eurasia," jelas Rahmat dalam keterangannya.
Getaran gempa ini dirasakan cukup kuat dengan intenistas II-III MMI di Bangkalan, Trenggalek, Pacitan, Yogyakarta, Kebumen, Cilacap, Pangandaran, Kuta, dan Kuta Selatan.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," ucap dia.
Selain itu, BMKG mencatat sempat terjadi gempa susulan sekitar pukul 04.00 WIB yang berkekuatan 4,2 M.
ADVERTISEMENT
Rahmat lalu mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Ia juga meminta warga memperhatikan betul kondisi bangunan tempat tinggalnya agar terhindar dari kerusakan saat terjadi gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, atau pun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah," pungkasnya.