Analisis BMKG soal Gempa 7,0 M yang Mengguncang Kepulauan Talaud, Sulut

21 Januari 2021 20:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gempa bumi. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gempa bumi. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Gempa 7,0 magnitudo yang mengguncang Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, pada Kamis (21/1) pukul 19.23 WIB atau 21.23 WIT, merupakan jenis gempa menengah akibat aktivitas subduksi lempeng Filipina.
ADVERTISEMENT
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno mengatakan keberadaan subduksi lempeng filipina dapat dilihat berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( Thrust Fault )," kata Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangan yang diterima kumparan, Kamis (21/1).
Gempa Talaud sendiri memiliki parameter update dengan magnitudo M=7,0 (sebelumnya ditulis 7,1). Episenter gempa terletak pada koordinat 4,94 LU dan 127,44 BT. Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 132 km arah Timur Laut Kota Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara pada kedalaman 119 km.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
ADVERTISEMENT
Guncangan gempa dirasakan di daerah Melonguane, Tahuna, Ondong dengan intensitas IV MMI. Sementara di Manado dan Bitung III MMI. Kemudian di Galela, Gorontalo, Morotai, Halmahera Utara, dan Halmahera Barat II-III MMI. Kemudian di Bolaang Uki mencapai II MM. Gempa turut dirasakan di Ternate, Sofifi, Halmahera Tengah dengan kekuatan I-II MMI.
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," tutupnya.
***