Analisis BMKG Soal Gempa di Pacitan yang Dirasakan hingga Yogya

22 Juni 2020 5:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Daryono, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG. Foto: Jafrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Daryono, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG. Foto: Jafrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Gempa mengguncang selatan Jawa, tepatnya 91 km selatan Pacitan, Jatim. Data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa dirasakan hingga Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Menurut Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, Senin (22/6), gempa tektonik ini terjadi pukul 02.33 WIB.
"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo M=5,1," jelas Daryono.
Daryono menjelaskan, episenter terletak pada koordinat 8.98 LS dan 110.85 BT tepatnya di laut pada jarak 91 km arah selatan Kota Pacitan pada kedalaman 93 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa menengah akibat adanya deformasi batuan pada slab lempeng Indo-Australia tersubduksi," beber dia.
Daryono menjelaskan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault).
Mekanisme penyesaran turun ini dipicu oleh bekerjanya gaya ekstensional berupa tarikan lempeng ke arah bawah akibat gaya gravitasi (slab pull mechanism).
ADVERTISEMENT
"Guncangan akibat gempa ini dirasakan di Yogyakarta, Bantul, Maguwoharjo-Sleman, Wonogiri, Tulungagung, Karangkates dan Pacitan dalam skala inensitas III MMI," ungkapnya.
"Sementara guncangan juga dirasakan di Nganjuk, Trenggalek, Purworejo, Ponorogo, Banjarnegara, Purwokerto, Klaten dan Sukoharjo dalam skala intensitas II MMI," tambah dia lagi.
Namun menurut Daryono, hingga pukul 02.53 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
**
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.