Analisis Satgas COVID-19 soal Dampak Libur Idul Fitri Jika Mudik Tak Dilarang

1 April 2021 15:06 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kepolisian memeriksa sejumlah kendaraan yang melintas di jalan tol Jakarta-Cikampek, Cikarang Barat, Jawa Barat, Selasa (19/5). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kepolisian memeriksa sejumlah kendaraan yang melintas di jalan tol Jakarta-Cikampek, Cikarang Barat, Jawa Barat, Selasa (19/5). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
ADVERTISEMENT
Satgas COVID-19 membuat analisis potensi dampak libur panjang Ramadhan dan Idul Fitri 2021 jika tidak ada intervensi pemerintah dengan larangan mudik.
ADVERTISEMENT
Analisis yang dibuat ini berdasarkan evaluasi dampak empat libur panjang sebelumnya sepanjang tahun 2020, yakni Idul Fitri 2020, Kemerdekaan RI, Maulid Nabi hingga Natal dan Tahun Baru.
"Ini beberapa hal yang berdampak pada libur panjang jika tidak ada intervensi. Persentase kasus harian dan absolut naik, kasus mingguan naik, naiknya persentase kematian, kematian mingguan, kenaikan positivity rate, mobilitas penduduk dan keterpakaian tempat tidur di RS rujukan," jelas Kepala Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas COVID-19, Dewi Nur Aisyah, dalam rakor bersama Satgas Jawa Timur secara virtual, Kamis (1/4).
Petugas kepolisian memeriksa sejumlah kendaraan yang melintas di jalan tol Jakarta-Cikampek, Cikarang Barat, Jawa Barat, Selasa (19/5). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Dalam data yang dipaparkan Dewi, kenaikan rata-rata jumlah kasus harian bisa meningkat 37-119 persen. Kemudian, jumlah kematian mingguan juga bisa meningkat 6-75 persen.
ADVERTISEMENT
"Angka positivity rate bisa lebih dari 8 persen, kenaikan BOR (bed occupancy rate/keterpakaian tempat tidur di RS Rujukan) bisa lebih dari 40 persen," ucap dia.
Kemudian, secara absolut, penambahan kasus positif harian bisa berkisar 1.000-5.000 kasus. Untuk kasus mingguan penambahannya bisa di kisaran 8.000-40.000 kasus.
"Angka kematian bisa bertambah 700 kematian. Ini potensi yang dapat terjadi di saat libur panjang, namun tak ada pengendalian yang dilakukan," jelasnya.
Analisis potensi dampak libur panjang Ramadhan dan Idul Fitri 2021 tanpa intervensi larangan mudik. Foto: Dok. Satgas COVID-19
Belajar dari pengalaman libur-libur panjang sebelumnya, Satgas khawatir jika tidak ada intervensi maka jumlah kasus aktif corona akan kembali meningkat. Begitu juga jumlah kerumunan berpotensi bertambah jika tidak ada pengetatan mobilitas penduduk.
"Kemudian apa yang dipantau di lapangan, terjadi kenaikan jumlah orang di tempat-tempat wisata saat libur panjang. Kenaikannya signifikan terutama saat libur Nataru," ungkap Dewi.
ADVERTISEMENT
"Semakin banyak jumlah kasus aktif maka makin tinggi pula kemungkinan fatality rate bertambah kalau belajar dari libur panjang yang terjadi," tutup dia.