Andi Mallarangeng: Banyak Nakes Tak Dapat Insentif, Pengecatan Pesawat Mendesak?

4 Agustus 2021 13:58 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
Pakar Politik Andi Mallarangeng, pada diskusi akhir tahun Survei Nasional di Roda Tiga Cafe, Jakarta. Selasa (17/12).  Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pakar Politik Andi Mallarangeng, pada diskusi akhir tahun Survei Nasional di Roda Tiga Cafe, Jakarta. Selasa (17/12). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng menyoroti anggaran sebesar Rp 2 miliar yang digunakan untuk mengecat ulang pesawat kepresidenan menjadi merah putih. Andi merasa heran apakah pengecatan pesawat kepresidenan mendesak di saat negara masih berjibaku dalam penanganan corona.
ADVERTISEMENT
"Saya juga baru tahu bahwa ongkos ngecat ulang sampai Rp 2 miliar ketika nakes-nakes banyak yang tunjangannya, ada yang dipotong, ada yang belum dapat. Rasanya apa iya itu program yang mendesak?" kata Andi Mallarangeng, Rabu (4/8).
Andi mengatakan selama kepemimpinan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selama 10 tahun, tak pernah ada pengecatan ulang pesawat kepresidenan. Padahal, SBY saat itu memakai pesawat bekas Presiden Soeharto.
Selama kepemimpinan SBY, kata dia, pemerintah hanya mengganti pesawat baru karena usia yang sudah tua. Namun, pesawat baru itu pun hanya dipakai beberapa bulan oleh SBY karena langsung digantikan oleh Presiden Jokowi.
Presiden Joko Widodo dan rombongan tiba di Pangkalan TNI AU Sultan Hasanuddin untuk kemudian berganti pesawat untuk menuju Tana Toraja. Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
"Enggak pernah diganti warnanya sama tetap keemasan itu. Ketika Pak SBY (pakai) yang baru, yang sering pakainya Pak Wapres jadi ketika ada pesawat baru sudah datang pesawat yang lama eks Pak Harto itu biasa dipakai Pak Wapres Pak Boediono. Jadi itu tidak pernah diubah warnanya sejak zaman Pak Harto, warnanya enggak pernah dicat ulang," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono, menjelaskan pengecatan ulang pesawat kepresidenan sudah direncanakan sejak tahun 2019. Dia menjelaskan warna merah putih dipilih agar pesawat kepresidenan sesuai dengan warna bendera Indonesia.
"Benar, Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 atau Pesawat BBJ 2 telah dilakukan pengecatan ulang. Dapat dijelaskan, bahwa pengecatan pesawat ini telah direncanakan sejak tahun 2019," kata Heru, Selasa (3/8).
"Merah putih sesuai warna bendera RI. Saat design hanya mengarah ke nuansai Bendera merah Putih RI," lanjut Heru.