Andika Perkasa: Dokter RSPAD Gabung Tim Forensik Autopsi Ulang Brigadir Yosua

24 Juli 2022 15:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memberikan keterangan pers usai dilantik menjadi Panglima TNI di area Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (17/11/2021). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memberikan keterangan pers usai dilantik menjadi Panglima TNI di area Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (17/11/2021). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
TNI memastikan bergabung dalam tim forensik dalam autopsi ulang Brigadir Yosua yang digelar pada Rabu (27/7). Dokter yang bergabung, yakni dokter F dari RSPAD Gatot Soebroto.
ADVERTISEMENT
"Yang jelas dipilih oleh perhimpunan dokter forensik karena memang punya kompetensi, dokter F ini dari RSPAD," kata Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa di sela pertemuan dengan US. Chairman of The Joint Chiefs of Staff (Kepala Staf Gabungan Militer AS) Jenderal Mark A Milley di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (24/7).
Andika Perkasa mengatakan, dokter F dipilih oleh Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia bukan dari TNI yang menunjuknya. Dengan begitu, independensi TNI dalam kasus ini jelas.
"Jadi bukan saya yang kemudian menawarkan saya dengar ada keinginan apakah dari tim pembela hukum atau dari pihak Polri," tutur dia.
"Intinya kami tidak mengarahkan, pilih-pilih enggak. Enggak ada, pokoknya terserah, supaya tidak ada kecurigaan apa pun," tambah dia.
Foto alm. Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. Foto: kumparan
Andika juga sudah memanggil dokter F untuk bertemu dengannya. Andika menitipkan sejumlah pesan dalam menjalankan tugas ini.
ADVERTISEMENT
"Kalau enggak salah orangnya sudah saya hadirkan di sini karena saya ingin memastikan Anda akan terlibat digabung dalam satu tim di bawah kepemimpinan Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia. Ya saya akan menitipkan pesan bahwa jaga kredibilitas kita, jaga integritas, dan seterusnya. Intinya keilmuan, objektivitas itu harus prioritas kita," ucap Andika.
Infografik luka-luka Brigadir Yosua. Foto: kumparan
Permintaan adanya dokter dari TNI dalam tim forensik autopsi ulang Brigadir Yosua datang dari keluarga dan pengacara. Mereka ingin tim baru ini akan diisi oleh sejumlah pihak di luar Polri.
Permintaan itu dikabulkan Polri. Penyidik menggandeng Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia untuk menunjuk sejumlah orang agar dapat bergabung dengan tim kedokteran forensik Polri dalam melakukan autopsi ulang.