Andre Rosiade dan Polemik Penggerebekan PSK di Padang

7 Februari 2020 5:47 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Andre Rosiade menjawab pertanyaan wartawan saat menghadiri Rapimnas Partai Gerindra di kediaman Prabowo Subianto di Hambalangm Bogor. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Andre Rosiade menjawab pertanyaan wartawan saat menghadiri Rapimnas Partai Gerindra di kediaman Prabowo Subianto di Hambalangm Bogor. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penggerebekan prostitusi online oleh Polda Sumatera Barat bersama anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, Andre Rosiade, menghebohkan warga Padang. Sebab, penggerebekan ini diduga jebakan sebagai pembuktian maraknya prostitusi online di Kota Padang.
ADVERTISEMENT
Polisi telah mengamankan dua orang, yakni AS berperan sebagai muncikari dan NN sebagai pekerja seks komersial (PSK). Keduanya bahkan kini sudah berstatus sebagai tersangka dan ditahan di Mapolda Sumbar.
Namun, yang menjadi sorotan, NN bukannya ditetapkan sebagai korban karena dipekerjakan muncikari, justru ikut jadi tersangka.
“Ada dua tersangka dalam kasus ini. Alasan kami menetapkan NN sebagai tersangka, karena dia sendiri yang meminta ke muncikari untuk mencari pelanggan. Makanya, ia dijerat UU ITE dan pasal KUHP,” Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu, kepada Langkan.id --partner 1001 media kumparan, Rabu (4/2).
“Karena dia (NN) tidak punya uang, maka ia meminta ke muncikari untuk cari pelanggan. Sebelumnya juga seperti itu, dan diduga sudah beberapa kali melakukan hal yang sama,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Lain hal dengan sang muncikari. AS yang kini mendekam dibalik jeruji hanya bisa pasrah dengan keadaan. Ia mengaku baru dua minggu menjalani profesi sebagai muncikari.
“Kenal NN melalui aplikasi MiChat, awalnya dia itu ingin short time, sambil iseng-iseng cari tamu. Dia bilang bisa cari tamu sendiri. Namun, tidak lama kemudian, saya di-chat, minta dicarikan tamu oleh NN,” cerita AS.
Menurut AS, pemesanan dalam MiChat yang digunakan adalah akun miliknya. Atas pemesanan tersebut, akhirnya membuat ia tertangkap dan harus berurusan dengan pihak kepolisan.
Ilustrasi prostitusi. Foto: Shutter Stock
Di aplikasi tersebut, menurut AS yang memesan atas nama Eri, dan bukan Andre Rosiade. “Aplikasi milik saya dan yang pesan terakhir itu atas nama Eri, untuk kamar hotel, tamu itu yang pesan,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
“Saya tidak kenal sama yang mesan itu. Percaya, karena dilihat dari kunci kamar, bahwa tamu ada di kamar tersebut,” lanjut AS.
Kesepakatan pembayaran dengan tamu, menurut AS, tamu akan membayar Rp 800 ribu untuk jasa NN, sementara ia mendapatkan jatah sebesar Rp 200 ribu. Pembayaran diserahkan cash kepada NN.
Keterlibatan Andre Rosiade
Dalam penggerebekan yang berlangsung Minggu (26/1), Andre Rosiade ikut terlibat bersama pihak kepolisian. Penggerebekan itu dilakukan di kamar nomor 606 Kyriad Hotel Bumi Minang.
Hal itu diketahui setelah beredarnya selembar kuitansi atas nama Andre Rosiade/Bimo. Dalam kuitansi tersebut, tanggal kedatangan (check in) 26 Januari 2020, pukul 14.00 WIB dan tanggal kepulangan (check out), 27 Januari 2020, pukul 12.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, keterangan di kuitansi atas nama Andre Rosiade/Bimo tersebut, memesan dua kamar, yaitu 606 dan 608.
Saat dikonfirmasi, General Manager Kyriad Hotel, Fadjri, enggan berkomentar banyak terkait kuitansi itu. Ia hanya memastikan kuitansi yang beredar sesuai.
“Jadi kalau kuitansi beredar, ya sesuai itu aja. Tapi dari saya, belum bisa memberikan statement,” ungkap Fadjri.
Sementara itu, pihak kepolisian mengklaim keterlibatan Andre dalam penggrebekan hanya sebatas sebagai informan adanya prostitusi di Kota Padang.
"Andre adalah pemberi informasi, dan kita berterima kasih kepada Andre karena telah membantu tugas kepolisian. (Termasuk memberi tahu kamar) itu kita tidak ranah-nya sampai ke situ," tutur Satake Bayu.
Sang PSK NN Dibela
Penggerebekan prostitusi online ini membuat Ombudsman Perwakilan Sumatera Barat turun tangan. Asisten Ombudsman Sumbar, Adel Wahidi, mengungkapkan pihaknya tetap mengawal dan memastikan kasus NN diproses secara adil, serta bebas dari maladministrasi.
ADVERTISEMENT
“Kasus ini tidak hanya menjadi perhatian Ombudsman perwakilan, namun juga Ombudsman pusat. Kasus ini harus dibuat terang,” ujar Adel, Kamis (6/2).
Adel menilai, dalam pengungkapan serta penggerebekan kasus prostitusi online di Kota Padang, ada dugaan rekayasa. “Yang mengungkap kasus itu, awalnya bukanlah pihak kepolisian, tapi ada pihak lain. Bahkan, siapa yang memesan NN hingga saat ini belum tahu siapa orangnya,” ungkap Adel.
Ia menegaskan, terkait posisi NN, harus ada proses hukum yang adil, hal itu sangat penting bagi NN. “Jangan-jangan NN adalah korban perdagangan orang? Human trafficking. Kalau demikian, NN perlu dilindungi,” katanya.
Tak hanya itu, muncul petisi untuk membebaskan NN. Plt Komunitas Nurani Perempuan Women’s Crisis Center, Rahmi Merry Yenti, NN hanyalah korban dalam kasus prostitusi demi kepentingan politik.
ADVERTISEMENT
"Persoalan ini sangat disayangkan, apalagi memang ini ada rencana untuk dipolitisir," ucap Rahmi.
Bahkan, mereka menilai aksi penggrebekan yang dilakukan pihak kepolisian bersama Andre Rosiade dianggap pelecehan. Apalagi, dari pengakuan NN, ia menyayangkan kenapa dirinya dipakai terlebih dahulu kemudian baru digerebek.
"Ditambah digerebek seperti itu dengan beberapa wartawan. Ini kami anggap seperti pelecehan. Tambah juga kebijakan kita belum ke perempuan, karena sampai sekarang untuk pria yang memakai jasanya, pasal apa yang menjerat dia, sekarang belum diproses," jelas dia.
Gerindra Bakal Panggil Andre Rosiade
Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Sementara itu, Partai Gerindra berencana memanggil Andre Rosiade terkait aksinya mengungkap kasus prostitusi online di Kota Padang.
“Saya akan panggil Pak Andre, (saya) sebagai ketua fraksi dan sebagai sekjen saya akan panggil,” ucap Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani di DPP Partai Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
Menurut Muzani, penjelasan Andre Rosiade terkait aksinya itu penting bagi Gerindra. Muzani ingin mendengarkan langsung apa yang memotivasi Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Gerindra Sumbar itu mengungkap kasus prostitusi itu.
“Saya akan minta penjelasan beliau secara komprehensif supaya kami tidak memahami persoalan ini sepotong-sepotong dari pemberitaan dan saya akan panggil mungkin besok atau hari ini,” ucap Muzani.
Klarifikasi Andre Rosiade Atas Aksinya
Andre Rosiade Foto: Jodi Hermawan/kumparan
Andre Rosiade angkat bicara soal pengungkapan kasus prostitusi online, di mana ia mengaku berperan sebagai informan. Ia membantah dirinya yang memesan kamar tersebut.
Menurut Andre, ia tak pernah datang ke bagian resepsionis hotel. Apalagi memberikan Kartu Tanda Penduduk (KTP) miliknya sebagai syarat pemesanan kamar hotel.
“Jadi ingin saya sampaikan, Andre Rosiade tidak pernah datang ke resepsionis. Tidak pernah memberikan KTP ke resepsionis,” ujar Andre melalui pesan audio WhatsApp kepada wartawan.
ADVERTISEMENT
Andre menegaskan, ia akan mengambil langkah somasi terhadap manajemen Hotel Kyriad Bumiminang, karena beredar kuitansi pemesan kamar hotel atas nama Andre Rosiade.
Namun, pada akhirnya, Andre mengurungkan niatnya untuk mensomasi hotel tersebut. "Saya pastikan tidak akan somasi hotel, karena tidak ingin merusak situasi dan memperpanjang masalah hotel ini," ungkap Andre setelahnya.
Menurut Andre, apabila langkah somasi tetap diambil akan mengganggu industri perhotelan. Ia juga menegaskan bahwa pihak Hotel Kyriad Bumiminang tidak terlibat dalam prostitusi online.