Aneka Macam Senjata Tajam Custom yang Digunakan Kejahatan Jalanan di Bantul

29 November 2021 15:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah senjata tajam yang digunakan pelaku kejahatan jalanan di Bantul dari gir, gergaji custom, hingga korek api berbentuk pistol. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah senjata tajam yang digunakan pelaku kejahatan jalanan di Bantul dari gir, gergaji custom, hingga korek api berbentuk pistol. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Polres Bantul menangkap 23 orang pemuda yang melakukan kejahatan jalanan di wilayah Bantul selama sepekan ini. Mereka melakukan tindak pidana seperti kedapatan membawa senjata tajam, melakukan pengerusakan, hingga pengeroyokan.
ADVERTISEMENT
"Ada juga modus pengerusakan, pengeroyokan. Kami dapat amankan dan kami proses," kata Kapolres Bantul AKBP Ihsan di Polres Bantul, Senin (29/11).
Di Mapolres Bantul, aneka macam senjata yang digunakan untuk kejahatan jalanan pada pemuda yang mayoritas pelajar inipun ditampilkan.
Banyak senjata tajam yang buat secara custom seperti gir atau paku yang dikaitkan dengan tali sabuk, gergaji dan celurit yang terbuat dari besi, hingga pedang dan pistol korek api.
Sejumlah senjata tajam yang digunakan pelaku kejahatan jalanan di Bantul dari gir, gergaji custom, hingga korek api berbentuk pistol. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
"Ada juga gir. Sabuk pinggang dikasih paku," katanya.
Senjata tajam itu ditemukan polisi di lokasi dan badan pelaku. Dari mana asal senjata tajam itu, polisi masih melakukan pendalaman.
"Dibuatnya di mana masih kita penyelidikan. Berbagai jenis ini masih. Kita cari di man pembuatnya dan bisa menyetop pembuatnya," katanya.
ADVERTISEMENT
Ada pula, pelaku yang mendapatkan senjata tajam itu dari senior di gengnya. Jadi senjata diturunkan dari senior ke junior.
"Mereka ada dapat dari senior jadi diturunkan. Seperti itu. Sekali lagi ini ada satu kelompok isinya sekolah di Jogja, Sleman, Bantul," katanya.
Salah seorang pelaku mengatakan bahwa dia membuat sendiri senjata tajam itu. Dia mengaku memperoleh keahlian itu dari YouTube.
"Senjata bikin sendiri sama beli. Bikin sendiri. Lihat di YouTube," katanya
Sementara, salah seorang pelaku lainnya mengaku mendapatkan pedang dari rekannya. Dia mengaku membawa senjata karena teman adiknya dilempari oleh rombongan lain.
"Punya teman. Teman adik saya dibandemi (dilempari) rombongan," pungkasnya.